PERJUANGAN PETANI KAPLONGAN TERHADAP PENJAJAH JEPANG APRIL 1944

Ahmad Fauzi, (2012) PERJUANGAN PETANI KAPLONGAN TERHADAP PENJAJAH JEPANG APRIL 1944. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
AHMAD FAUZI_58110004__OK.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Ahmad Fauzi: Perjuangan Petani Kaplongan Terhadap Penjajah Jepang April 1944 Perjuangan petani Kaplongan terhadap penjajah Jepang pada april 1944 merupakan peristiwa yang penting, karena peristiwa itu menjadi perlawanan yang merambat ke beberapa wilayah lain di Indramayu. Namun, peristiwa ini banyak terlupakan di kalangan masyarakat. Sehingga peristiwa perjuangan itu menarik untuk diteliti. Dalam penelitian ini dirumuskan masalah yang terkait dengan latar belakang di atas, yakni: pertama, Siapa tokoh penggerak perlawanan terhadap Jepang?; kedua, Kenapa masyarakat Kaplongan melakukan perlawanan terhadap penjajah Jepang?; ketiga, Bagaimana peristiwa itu terjadi? Penelitian ini bertujuan untuk; pertama, mengungkap siapa yang menjadi tokoh penting dalam perjuangan petani terhadap penjajah Jepang, kedua, mengetahui latar belakang yang menyebabkan petani Kaplongan melakukan perjuangan melawanan penjajah Jepang, ketiga, menggambarkan peristiwa perjuangan petani Kaplongan terhadap penjajah Jepang. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut menggunakan metode historis, yaitu mencakup empat tahapan; pertama, heuristic (pengumpulan data/sumber), verifikasi (kritik untuk memperoleh keabsahan sumber), interpretasi (pandangan penulis dalam menganalisa), dan historiografi (penulisan). Dari penelitian ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Pertama, tokoh yang menjadi penggerak peristiwa perjuangan petani Kaplongan terhadap penjajah Jepang adalah Kiai Sidik dan H. Aksan. Adapun tokoh peredam dalam peristiwa itu adalah Kiai Nasuha dari desa Dukuh Jeruk. Kedua, masyarakat Kaplongan berjuang melawan penjajah Jepang dilatar belakangi karena ketika sedang melakukan pengumpulan padi, mereka meminta izin untuk melaksanakan shalat Jumat terlebih dahulu tetapi tidak diizinkan. Dari situlah mulai terjadinya perjuangan melawan penjajah Jepang. Ketiga, dalam peristiwa April 1944, tidak sampai adu fisik antara petani Kaplongan dengan penjajah Jepang sehingga tidak ada yang jatuh korban dari kedua belah pihak.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama
Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 03 Apr 2017 07:51
Last Modified: 06 Jun 2017 01:55
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/1531

Actions (login required)

View Item View Item