TRADISI TAHLIL MASYARAKAT KABUPATEN CIREBON (MENGUAK SEJARAH DAN KONSEP TRADISI TAHLIL PADA MASYARAKAT DESA TEGALGUBUGLOR KECAMATAN ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON)

Zakaria, (2012) TRADISI TAHLIL MASYARAKAT KABUPATEN CIREBON (MENGUAK SEJARAH DAN KONSEP TRADISI TAHLIL PADA MASYARAKAT DESA TEGALGUBUGLOR KECAMATAN ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
ZAKARIA_58110031__ok.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Zakaria. NIM 58110031. Tradisi Tahlil Masyarakat Kabupaten Cirebon. (Menguak Sejarah dan Konsep Tradisi Tahlil pada Masyarakat Desa Tegalgubuglor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon). Skripsi. Cirebon: Fakultas Adab Dakwah Ushuludin, Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Syekh Nurjati Agustus 2012. Skripsi ini membahas tentang tradisi tahlil Tegalgubuglor merupakan salah satu dari sekian banyak tradisi Islam yang berlaku dewasa ini yang dilakukan secara turun temurun baik dilakukan secara individu ataupun secara kelompok. Pada umumnya, kebiasaan masyarakat Cirebon melakukan tradisi Tahlilan ketika mendapatkan anugrah berupa kenikmatan, hasil panen yang melimpah misalkan, sebagai rasa syukur menyelenggarakan Tahlilan, terlebih tradisi Tahlilan dilakukan ketika mendengar warga desa yang meninggal dunia, sehingga para warga berdatangan untuk membantu, dengan kesadaran dan sikap gotongroyong antar sesama terciptalah budaya. Pokok kajian skripsi ini termasuk sosial budaya dan agama yang menyangkut dengan ritual kematian Islam Jawa di daerah Tegalgubuglor. Metode yang dipakai adalah kajian pustaka, observasi dan wawancara dengan warga desa Tegalgubuglor gang Pesantren Daarul Fathonah. Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah pelaksanaan ritual slametan terdapat kecenderungan munculnya sikap berlebihan dalam memberikan hidangan kepada para penta’ziyah sehingga hal-hal yang tidak mestinya ada diadakan dalam jamuan tahlilan yang mengakibatkan perlakuan masyarakat berbeda dalam menyikapi tradisi tahlil kepada orang kaya dengan orang miskin. Begitu dengan tradisi tawasul (ngalap berkah) yang menurut pandangan orang wahabisme dinilai sebagai sikap yang menuhankan orang yang sudah meninggal atau syirik atas pribadi dan jama’ah yang menyebabkan kehancuran di Dunia dan keabadian di dalam Neraka. tahlilan adalah masalah khilafiyah yang tidak boleh diperdebatkan secara mendalam cukup dijadikan sebagai wacana keislaman untuk para santri-santri dan masyarakat tegalgubuglor, mereka yang menolak tahlilan mempunyai dasar tersendiri dan mereka yang pro tahlil juga mempunyai argementasi sendiri. Kata Kunci: Perubahan sosial budaya dan agama masyarakat.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Sejarah Kebudayaan Islam
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 03 Apr 2017 08:37
Last Modified: 07 Jun 2017 03:29
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/1541

Actions (login required)

View Item View Item