PENAFSIRAN AYAT-AYAT MUKJIZAT (Studi Komparatif Tafsir The Holy Quran danTafsir Al-Azhar

Moh Alfan Rizki, (2021) PENAFSIRAN AYAT-AYAT MUKJIZAT (Studi Komparatif Tafsir The Holy Quran danTafsir Al-Azhar. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (513kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (82kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (204kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Al Quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan ke hati Muhammad SAW dengan perantara wahyu Jibril A.S. secara berangsurangsur dalam bentuk ayat-ayat dan surat-surat selama fase kerasulan, di mulai dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas, disampaikan secara mutawatir mutlak, sebagai bukti kemukjizatan atas kebenaran risalah islam. Mukjizat merupakan perkara luar biasa yang terjadi di luar kebiasaan tidak bisa dijangkau oleh akal manusia, yang ditunjukan kepada para nabi untuk membuktikan kebenaran risalahnya berupa mukjizat hissiyah, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Nabi Yunus, Nabi Shaleh, Nabi Isa, Nabi Musa, Nabi Zakariya, Nabi Sulaiman, dan Nabi Muhammad. Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode deskriptif-analitik dan komparatif yakni pemaparan objek kajian untuk mendapatkan data berupa penafsiran ayat-ayat mukjizat menurut Maulana Muhammad Ali dan Hamka, kemudian dilakukan analisis keduanya, lalu membandingkan kedua penafsirannya untuk mencari persamaan dan perbedaanya. Teori yang penulis gunakan yakni teori Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher berupa gramatika dan psikologi, teori tersebut akan mengetahui latar belakang seorang penafsir yang dapat dipengaruhi oleh konteks sosialnya, pengetahuannya dan pengalaman-pengalamannya. Kemudian menggunakan teori komparatif untuk perbandingan tokoh secara teoritik, untuk secara tenis penelitian ini menggunakan separated comparative method yakni model perbandingan yang cenderung terpisah. Hasil dari penelitian ini terdapat beberapa perbedaan dan kesamaan dalam menafsirkan ayat-ayat mukjizat hissiyah Maulana Muhammad Ali dan Hamka, berpedaan. Pertama, Maulana Muhammad Ali menafsirkan dengan menggunakan ijtihad, sedangkan Hamka dengan lebih mengedepankan Nas Alquran dan Hadis. Kedua, Maulana Muhammad Ali menekankan kepada makna konotatif sedangkan Hamka denotatif. Kemudian persamaan. Pertama, mengambil sumber rujukan kitab tafsirnya. Kedua, corak penafsiranya mengunakan adab al-ijtima’i. jika dilihat dari latar belakangnya, Maulana Muhammad Ali terpengaruh oleh Mirza Ghulam Ahmad pendiri Ahamdiyah mempunyai pemikiran yang rasional, sedangkan Hamka seoarang aktifis organisasi Muhammadiyah dan sastarawan, Hamka juga aktif menulis, dan Hamka sempat terperangkap dipenjara selama kurang lebih dua tahun pada masa orde baru, kitab tafsirnya mengangkat pentingnya dakwah, saat itu mubalig menghadapi bangsa yang sudah cerdas keterangan yang didasarkan pada agama padahal tidak masuk akal sudah berani membantahnya, kemudian Hamka menyajikan penafsiran dirayah dan riwayah kadang pula mengunakan pendapatnya sendiri. Kata Kunci: Alquran, Mukjizat, Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher, separated comparative method, Komparasi.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama
Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 06 Sep 2021 07:45
Last Modified: 07 Sep 2021 03:45
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/5163

Actions (login required)

View Item View Item