Fenomena Menikah Saat Panen Kemudian Bercerai Ketika Paceklik Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Kasus Desa Sukaurip Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu)

Mutiara Aldina, (2021) Fenomena Menikah Saat Panen Kemudian Bercerai Ketika Paceklik Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Kasus Desa Sukaurip Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
COVER DLL.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (647kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (366kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAPUS.pdf

Download (441kB) | Preview

Abstract

Mutiara Aldina. NIM: 1708201054, “FENOMENA MENIKAH SAAT PANEN KEMUDIAN BERCERAI KETIKA PACEKLIK DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus Desa Sukaurip Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu)”, 2021. Pernikahan yang ideal pada hakekatnya berjangka pada waktu selamalamanya, yang memisahkan ikatan perkawinan tersebut hanyalah kematian saja, tetapi bukti nyatanya tidak semua perkawinan berjalan seperti yang telah disebutkan, banyaknya konflik yang terjadi menyebabkan renggangnya hubungan yang berakhir pada titik perceraian, baik cerai atas permohonan dari suami ataupun gugatan dari isteri. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dari pernyataan yang menjadi rumusan masalah: “Apa saja faktor-faktor penyebab meningkatnya pernikahan saat panen kemudian bercerai ketika paceklik di Desa Sukaurip Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu dan Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap fenomena menikah saat panen kemudian bercerai ketika paceklik di Desa Sukaurip Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu”. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dengan cara interview (wawancara), observasi, dokumentasi kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Adapun dari hasil penelitian ini: pertama, Penyebab pernikahan saat panen terjadi karena 2 faktor, yaitu faktor internal dimana kondisi dari keluarga yang sudah menunggu anaknya untuk segera menikah dengan resepsi yang mewah, maka dari itu waktu yang tepat adalah ketika panen. Kemudian faktor eksternal, dimana adanya gengsi yang tinggi dari masyarakat Desa Sukaurip untuk melaksanakan pernikahan yang biasa saja, semakin mewah resepsi pernikahannya maka semakin banyak pula tamu yang datang. Oleh karena itu menurut hukum Islam hukumnyamubah jika dilakukan sesuai dengan syarat dan rukun nikah yang benar. Dan haram apabila diniatkan akan menikah ketika panen kemudian cerai ketika paceklik. Kata Kunci: Pernikahan, Perceraian, dan Hukum Islam.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 23 Sep 2021 02:32
Last Modified: 23 Sep 2021 02:32
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/5455

Actions (login required)

View Item View Item