Peran Perempuan Dalam Menafkahi Keluarga (Studi analisis kitab Ath-Thabari)

Nina Rahmayanti, (2022) Peran Perempuan Dalam Menafkahi Keluarga (Studi analisis kitab Ath-Thabari). Bachelor thesis, IAIN SYEKH NURJATI. S1 IAT.

[img]
Preview
Text
awalan dll.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab i.pdf

Download (835kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab v.pdf

Download (480kB) | Preview
[img]
Preview
Text
dapus.pdf

Download (493kB) | Preview

Abstract

Al-Qur’ãn merupakan pedoman hidup bagi manusia. Al-Qur’ãn sebagai pedoman hidup yang komperehensif sudah seharus dijadikan acuan untuk membangun persepsi umat Islam dalam berbagai hal, termasuk dalam bekerja. Dalam pandangan Islam bekerja adalah sebuah keniscayaan. Bekerja adalah menggunakan daya yang dimiliki, daya fisik, daya fikir, dan daya hati serta daya hidup. Selain itu, perempuan juga mempunyai peran penting dalam masyarakat yang tidak dapat dipungkiri dalam segala bidang kehidupan, perempuan ikut berperan bahkan peranan perempuan lebih menentukan dari pada laki-laki, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Perempuan adalah tiang negara, apabila ia baik maka negara akan baik dan apabila ia rusak maka negara akan rusak” Rumusan masalah penelitian ini adalah melihat pandangan perempuan dalam menafkahi keluarga (studi analisis dalam tafsir Ath-Thabarĩ) metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam tafsir Mauḍu’i, karena berkaitan dengan masyarakat yang memiliki ragam bahasa, budaya, ekonomi dan sebagainya. Arti Mauḍu’i yang dimaksud ialah hal yang dibicarakan atau judul atau topik atau sektor, sehingga makna tafsir Mauḍu’i berarti penjelasan ayat-ayat Al-Qurān yang mengenai satu judul/topik/sektor pembicaraan tertentu. Hasil penelitian ini menurut tafsir Ath-Thabarĩ perempuan diperbolehkan bekerja selama pekerjaan itu baik di dalam atau di luar rumahnya, baik secara mandiri atau bersama orang lain, sopan, serta selama mereka dapat memelihara Agamanya, dan juga dapat menghindari dari dampak-dampak negatif pekerjaan tersebut untuk dirinya sendiri maupun untuk lingkungannya. Beralasan pekerjaan perempuan banyak dilakukan oleh para perempuan ketika Rasulullah SAW. Hal ini diterangkan dalam al-Qur’ãn dan beberapa hadis yang shahih. Sebagaimana istri pertamanya yaitu Siti Khadijah, ia adalah seorang pedagang yang tergolong sukses. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, mereka adalah Syaqa’i al-Rijal (saudara-saudara sekandung kaum lelaki) sehingga kedudukannya serta hak-haknya hampir dapat dikatakan sama. walaupun ada yang membedakan, maka itu hanyalah akibat fungsi dan tugas-tugas utama yang dibebankan Tuhan kepada masing�masing jenis kelamin itu. Sehingga perbedaan yang ada tidak mengakibatkan yang satu merasa memiliki kelebihan atas yang lainnya.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Al-Qurān, Perempuan, Nafkah, keluarga
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 26 Oct 2022 02:58
Last Modified: 26 Oct 2022 02:58
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/8162

Actions (login required)

View Item View Item