KONTEKSTUALISASI HADIS MALULAH PADA ALLAH DENGAN SEBENARNYA PADA MEDIA SOSIAL (STUDI MA’ANIL HADIS)

Sofatul Marwah, and Lukman Zain, and Anisatun Muthia’ah, (2022) KONTEKSTUALISASI HADIS MALULAH PADA ALLAH DENGAN SEBENARNYA PADA MEDIA SOSIAL (STUDI MA’ANIL HADIS). pp. 1-16.

Full text not available from this repository.

Abstract

Perkembangan media sosial memiliki dampak positif dan negatif. Dari segi negatifnya masalah kemerosotan moral yang sering dijumpai di Indonesia. Fenomena memudarnya rasa malu bisa dilihat dari tayangan atau postingan pada media sosial yang semakin tidak layak dipertontonkan kepada masyarakat umum. Sebagai contoh seorang muslimah yang berlanggak-lenggok di depan kamera mengikuti irama musik di media sosial sehingga mengabaikan rasa malunya. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yakni bagaimana kualitas hadis malulah pada Allah dengan sebenarnya pada riwayat At-Tirmiżī nomor 2458 serta bagaimana kontekstualisasi hadis tersebut kedalam media sosial. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas hadis malulah pada Allah dengan sebenarnya pada riwayat At-Tirmiżī nomor 2458, serta makna kontekstual hadis tersebut kedalam media sosial masa kini. Penelitian kepustakaan (Library Reseach) merupakan jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini sehingga termasuk dalam penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak memuat data statistik. Dalam pengumpulan sumber data, peneliti menggunakan sumber data primer yaitu dari kitab Mu’jam al-Mufahraṣ, kitab Ṣaḥīḥ Sunan At-Tirmiżī, kitab Tahżīb at-Tahżīb dan kitab Tuḥfatul Aḥważī . Sementara data sekunder diambil dari kitab-kitab pendukung, buku, jurnal, serta artikel yang berhubungan dengan penelitian. Dalam memahami hadis terdapat makna tekstual serta makna kontekstual. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat tiga makna kontekstual dari hadis riwayat At-Tirmiżī nomor 2458 pertama menjaga kepala dan apa yang ada di sekitarnya, artinya hadis ini menyuruh kita untuk berpikir kritis dalam segala informasi baik secara langsung maupun dalam media sosial. Kedua menjaga perut dan apa yang berhubungan dengannya, maksudnya jangan memasukan makanan dengan cara yang haram ke dalam perut serta tidak berlebih-lebihan. Ketiga selalu mengingat kematian dan kehancurannya, artinya tidak menjadikan dunia sebagai tujuan akhir hidup, sehingga sadar akan kematian datang kapan dan dalam keadaan sehat ataupun sakit, serta selalu menyiapkan bekal untuk kehidupan setelah di dunia

[error in script]
Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Hadis, Malu, Kontekstualisasi, Media Sosial
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 27 Mar 2023 01:50
Last Modified: 27 Mar 2023 01:50
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/10046

Actions (login required)

View Item View Item