REORGANISASI RUANG KAPITAL, PEMBANGUNAN, DAN KRISIS SOSIAL-EKOLOGIS DI WILAYAH III JAWA BARAT

Faizi, Fuad (2022) REORGANISASI RUANG KAPITAL, PEMBANGUNAN, DAN KRISIS SOSIAL-EKOLOGIS DI WILAYAH III JAWA BARAT. Discussion Paper. LP2M Syekh Nurjati. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
NASKAH AKADEMIK PENELITIAN PDF.pdf

Download (822kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang reorganisasi ruang kapital, pembangunan, dan krisis sosial-ekologis di Wilayah III Jawa Barat. Reorganisasi ruang kapital dilihat dari krisis sosial-ekologis pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di Wilayah III Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui reproduksi ruang kapital krisis sosial ekologis dampak pembangunan proyek strategis nasional di Wilayah III Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan teori eksklusi sosial yang menggambarkan ketidakadilan yang terjadi akibat adanya efek samping pembangunan proyek strategis nasional di Wilayah III Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Unit analisisnya ialah warga terdampak pembangunan proyek strategis nasional. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Wilayah III Jawa Barat masuk dalam master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Pembangunan proyek strategis nasional di Wilayah III Jawa Barat cenderung neoliberalistik yang mengakibatkan krisis sosial-ekologis dan eksklusi sosial pada masyarakat terdampak. Proyek bandara internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka mengakibatkan krisis sosial seperti minimnya keterjaminan alih pekerjaan dari pertanian ke industri perdagangan dan/atau jasa. Krisis ekologis menyebabkan berkurangnya wilayah resapan air, penyempitan saluran air, dan terjadinya banjir. Kilang Pertamina RU-VI dan Industri Petrokimia di Balongan Indramayu menyebabkan krisis sosial ekologis seperti hilangnya mata pencaharian petani, petambak, dan nelayan akibat ekspansi industri petrokimia serta rusaknya ekosistem laut. Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan mengakibatkan relokasi warga seta menghilangkan sebagian mata pencaharian warga. Kondisi ini menyebabkan banyaknya pengangguran dan ganti untung yang tidak sesuai ekspektasi. PLTU Cirebon mengakibatkan dampak sosial ekologis seperti berkurangnya hasil tangkapan nelayan karena limbah batu bara, rusaknya ekosistem laut, dan polusi udara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Proyek strategis nasional di Wilayah III Jawa Barat berdampak positif pada percepatan perekonomian nasional. Akan tetapi, pembangunan proyek strategis nasional ini cenderung neoliberalistik. Sehingga, yang paling diuntungkan adalah investor dibandingkan masyarakat. Proyek strategis nasional memiliki efek samping berupa krisis sosial ekologis pada masyarakat terdampak langsung pembangunan. Warga terdampak langsung proyek strategis nasional (PSN) mengalami eksklusi sosial berupa ketidakadilan.

[error in script]
Item Type: Monograph (Discussion Paper)
Uncontrolled Keywords: Reorganisasi Ruang Kapital, Dampak Sosial-Ekologis, Proyek Strategis Nasional, Eksklusi Sosial, Urban Revolution
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 03 Apr 2023 04:12
Last Modified: 03 Apr 2023 04:12
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/10088

Actions (login required)

View Item View Item