Dhiya Qatrunnada Nadhifah, (2023) Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Sosial Remaja Di Desa Babatan. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon S1 BKI.
|
Text
1908306049_1_cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
1908306049_2_bab1.pdf Download (227kB) | Preview |
|
|
Text
1908306049_6_bab5.pdf Download (96kB) | Preview |
|
|
Text
1908306049_7_dafpus.pdf Download (189kB) | Preview |
Abstract
Perceraian suatu kegagalan hubungan yang dijalankan suami dan istri karena adanya ketidak harmonisan, perceraian merupakan jalan terakhir yang bisa dipilih untuk menyelesaikan kehidupan bersama dalam perkawinan, hak istri meminta cerai yang disebut khuluk harus memiliki alasan yang dibenarkan syariat, dan jika suami mengatakan talak atau cerai hingga tiga kali seorang istri istri ia lebih berhak untuk mengurus anaknya dari pada suaminya. Konflik yang berkepanjangan dapat menyebabkan perceraian pada pernikahan, masalah tersebut yakni : permasalahan ekonomi, kurangnya komunikasi, perselingkuhan, terdapat perbedaan. Kesehatan mental sosial adalah kondisi atau keadaan dimana individu dapat mengembangkan diri secara optimal baik secara intelektual, emosional maupun spiritual sehingga mampu menyesuaikan diri dalam menghadapi segala tantangan hidup dalam lingkungan tentram dan tenang bagi individu untuk tumbuh dan berkembang sehingga dapat menikmati kehidupan bersama orang-orang disekeliling. Perceraian berdampak terhadap perkembangan sosial anak. Pertumbuhan terlihat dari hidup mandiri, mudah diatur, hilangnya rasa percaya diri, sering menyendiri. Anak tidak ingin melihat orang tuanya bercerai, karena mereka akan kehilangan kasih sayang dan harus memilih hidup dengan salah satu dari orang tuanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi perceraian orang tua di Desa Babatan Kecamatan Kadugede, untuk mengetahui kesehatan mental sosial remaja di Desa Babatan Kecamatan Kadugede, untuk mengetahui dampak perceraian orang tua terhadap kesehatan mental sosial remaja di Desa Babatan Kecamatan Kadugede. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan menggunakan studi kasus sebanyak 5 remaja dalam penelitian ini menggunakan teknik teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kesehatan mental remaja pasca perceraian orang tua mengalami dampak yang dapat dirasakan bagi beberapa remaja yaitu menjadi pribadi yang mudah bergaul dengan siapapun (ekstrovert). Sedangkan terdapat dampak negatif yang terjadi kepada remaja salah dalam memilih pergaulan yang terlalu bebas, sehingga lebih memilih bergaul dengan orang dewasa dibandingkan dengan teman sebaya, menjadi pribadi yang pendiam, pemurung, dan lebih sering menyendiri di rumah karena merasa minder, merasa kurang mendapat kasih sayang (introvert). Kesehatan mental sosial di lingkungan cenderung dapat bergaul bersama teman-teman. Dampak perceraian orang tua terhadap mental sosial remaja memiliki kepribadian dan mental yang baik, dapat tumbuh dan berkembang menjadi pemberani mampu menghadapi masalah sendiri
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perceraian Orang tua dan Kesehatan Mental Remaja |
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > Psikologi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 08 May 2023 00:58 |
Last Modified: | 08 May 2023 00:58 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/10174 |
Actions (login required)
View Item |