Ayu Fadlilah, (2023) Kisah Ashab Al-Sabt Penafsiran Ar-Razi: Analisis Ma’na-cum Maghza. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon S1 IAT.
|
Text
1908304123_1_cover.pdf Download (834kB) | Preview |
|
|
Text
1908304123_2_bab1.pdf Download (694kB) | Preview |
|
|
Text
1908304123_6_bab5.pdf Download (259kB) | Preview |
|
|
Text
1908304123_7_dafpus.pdf Download (271kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini akan membahas mengenai penafsiran ar-Razi tentang ayat kisah ashab al-sabt dalam Al-Qur‘an serta kemudian di analisis menggunakan metode pendekatan Ma'na-Cum-Maghza yang dipopulerkan oleh Sahiron Syamsuddin. Rumusan masalah yang menjadi focus penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana penafsiran tentang ayat kisah ashab al-sabt dalam Al-Qur‘an menurut ar-Razi serta analisis penafsiran ayat kisah ashab al-sabt menggunakan metode pendekatan Ma'na-Cum-Maghza. Oleh karena itu, tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peresepsi makna dari ayat kisah ashab al-sabt menurut menurut para mufassir sebelum dan sesudah direkonstruksikan dengan pendekatan Hermeneutika Ma'na-Cum-Maghza Sahiron Syamsuddin, serta untuk menyingkap makna utama yang relevan pada ayat kisah ashab al-sabt ini. Kategori penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan kajian pustaka (library research). Metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi serta analisis yang digunakan adalah deskriptif-analitis. Sementara pendekatan yang digunakan adalah teori Hermeneutika Ma'na-Cum-Magza Sahiron Syamsuddin. Penafsiran ar-Razi mengenai kisah ashab al-sabt ini yakni kaum Yahudi yang diceritakan dalam ayat ini adalah mereka yang hidup pada periode Nabi Daud a.s. yang melanggar aturan Allah swt yaitu larangan untuk berburu atau mencari ikan pada hari sabtu karena hari tersebut dikhususkan untuk istirahat beribadah kepada Allah swt sesuai perjanjian yang telah mereka sepakati. Namun mereka melanggar aturan itu dengan Kemudian Allah melaknat mereka menjadi kera. Kemudian di analisis dengan Ma'na-Cum-Magza yang menghasilkan kesimpulan 4 pesan utama yang disampaikan ayat kisah ashab al-sabt ini. Pertama, yang dapat kita aplikasikan pada konteks kekinian adalah mengenai penghapusan atas segala hal akal licik yang berdampak pada berhentinya penerapan syari‘at, hukum-hukum Allah dan lain sebagainya. Kedua, adalah segala hal yang berakibat pada dilakukannya sesuatu yang dilarang adalah haram secara syari‘at. Ketiga, bahwa hakikatnya amar ma'ruf nahi munkar merupakan bagian dari upaya menegakkan agama dan kemaslahatan di tengah-tengah umat. Keempat, patuh dan taqwa kepada Allah, maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan di akhirat, sebaliknya jika menentang ketentuan Allah maka Allah akan menguji dan melaknatnya.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ashab Al-Sabt, Ma'na-Cum-Magza, Tafsir |
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 19 May 2023 01:33 |
Last Modified: | 19 May 2023 01:33 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/10391 |
Actions (login required)
View Item |