Peran Kyai Abbas Dalam Melestarikan, Menyebarkan dan Mengajarkan Tarekat Syatariyah dan Tijaniyah di Buntet Pesantren

Afif Burhan Khanafi, (2023) Peran Kyai Abbas Dalam Melestarikan, Menyebarkan dan Mengajarkan Tarekat Syatariyah dan Tijaniyah di Buntet Pesantren. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon S1 SPI.

[img]
Preview
Text
1708301020_1_cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1708301020_2_bab1.pdf

Download (692kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1708301020_6_bab5.pdf

Download (352kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1708301020_7_dafpus.pdf

Download (473kB) | Preview

Abstract

Abad XVII-XVIII merupakan perkembangan tarekat secara masif di Nusantara. Tercatat tiga sosok nama ulama besar yang andil dalam mengembangkan tarekat di Nusantara, yakni Syaikh Nuruddin ar-Raniri (w. 1658), Syaikh Abdurrauf as-Sinkili (1615-1693), dan Syaikh Yusuf al-Makassari (1627-1699). Ketiga ulama inilah yang kemudian terkenal sebagai pembaharu Islam di Nusantara dengan paham neo-Sufisme-nya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data perihal peran seorang ulama yang menyebarkan tarekat di Jawa Barat, yaitu Kyai Abbas bin Kyai Abdul Jamil, di mana Kyai Abbas menyebarkan dan mengajarkan Tarekat Syatariyah dan Tijaniyah di Buntet Pesantren, Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah yang mana kajian biografi digunakan untuk mengetahui peranan yang dimainkan. Kajian pustaka sebagai teknik pengambilan data serta empat metode yang digunakan untuk eksplanasi sejarah yakni Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran Kyai Abbas dalam menyebarkan dan mengajarkan Tarekat Syatariyah dan Tijaniyah di Buntet sebagai berikut: Pertama, dalam Tarekat Syatariyah, Kyai Abbas cenderung melanjutkan ajaran Tarekat Syatariyah yang telah membumisasi pada masa Mbah Muqoyyim. Dan dalam Tarekat Tijaniyah, Kyai Abbas mengembangkan Tarekat Tijaniyah dengan cara membai’at beberapa kyai yang ada di Buntet dan wilayah sekitarnya. Kedua, dalam ajaran Tarekat Syatariyah terdapat empat unsur amalan dan wadhifah yang harus diamalkan, yaitu Tasbih, Istighfar, Shalawat dan Fana’. Dan wadhifahnya yaitu Istighraq, Tasawwur, Imdad dan Talawudz. Dalam ajaran Tarekat Tijaniyah terdapat tiga unsur amalan serta wirid yang harus diamalkan, yaitu Istighfar, Shalawat dan Hailalah. Dan wiridnya yaitu Wirid Lazim, Wadhifah, dan Hailalah.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Sejarah Kebudayaan Islam
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 22 May 2023 08:32
Last Modified: 22 May 2023 08:32
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/10478

Actions (login required)

View Item View Item