Rawiyah, (2023) Kebebasan Perempuan Dalam Mengembangkan Potensi Diri Di Suku Dayak Losarang Kabupaten Indramayu (Analisis Teori Kebebasan Manusia Muhammad Abduh). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon S1 AFI.
|
Text
1908303054_1_cover.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
1908303054_2_bab1.pdf Download (405kB) | Preview |
|
|
Text
1908303054_6_bab5.pdf Download (345kB) | Preview |
|
|
Text
1908303054_7_dafpus.pdf Download (463kB) | Preview |
Abstract
Kebebasan pada perempuan tidak hanya dikaji wilayah Agama saja melainkan luas, semua manusia mempunyai hak dan kebebasan baik itu laki-laki maupun perempuan. Komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu, meskipun kebanyakan mereka berlatar belakang orang desa akan tetapi mereka tidak mempunyai pikiran kolot. Sebaliknya, menurut Suku Dayak Losarang, perempuan mempunyai hak dan kebebasan. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui bentuk kebebasan apa saja didapat di Suku Dayak, dan bagaimana peran serta posisi perempuan di Suku tersebut. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimana Kebebasan Kaum Perempuan Dalam Mengembangkan Dirinya di Suku Dayak Losarang Indramayu?. Sehingga tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasikan dan mendeskripsikan kebebasan kaum perempuan dalam mengembangkan dirinya di Suku Dayak Losarang Indramayu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research). Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk menjelaskan masalah di atas peneliti mengambil data menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari langsung dari Suku Dayak Losarang dan hasil dari pengamatan peneliti. Adapun metode dari pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian adalah berdasarkan analisis teori kebebasan manusia dan fatalisme Muhammad Abduh, bahwa manusia mempunyai kebebasan penuh karena manusia mempunyai akal, sehingga manusia bisa mengatur apa yang mereka inginkan. Kehidupan di Suku Dayak tidak menganut paham fatalisme, dikarenakan kehidupan fatalisme tidak selaras dengan akal, kekuatan dan daya yang manusia miliki. Paham fatalisme membuat manusia tidak mempunyai kebebasan. Perempuan di Suku Dayak mempunyai hak dan kebebasannya sesuai apa yang mereka inginkan, selama hal tersebut tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Mereka berusaha melakukan perubahan dalam mengembangkan potensi dirinya. Adapun potensi yang ada di Suku Dayak Losarang diantaranya: kemampuan berbisnis, kemampuan naturalis, dan kemampuan linguistik.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kebebasan perempuan, fatalisme, peran, posisi, suku dayak |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 23 May 2023 08:27 |
Last Modified: | 26 May 2023 01:53 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/10518 |
Actions (login required)
View Item |