AHMAD AZHARI, (2022) PROBLEM HUKUM PENYELESAIAN CERAI GUGAT KARENA SUAMI DIPENJARA (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kota Cirebon). Bachelor thesis, S2- Magister Perdata islam ( Al-ahwal Al-Syahsyiyyah ).
|
Text
Cover Sampai Daftar isi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB 5.pdf Download (126kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (410kB) | Preview |
Abstract
Ahmad Azhari, NIM: 20086040033, Problem Hukum Cerai Gugat Karena Suami Dipenjara (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kota Cirebon). Suami merupakan tulang punggung keluarga, baik atau buruknya suatu keluarga bisa dilihat dari perilaku suami, karena suami mempunyai kewajiban yang besar dalam memimpin dan membimbing keluarga. Jika suami mampu menjalankan kewajibanya, maka keluarga bisa hidup dengan bahagia, tapi jika sebaliknya, maka justru akan mendatangkan masalah yang dapat merusak keutuhan rumah tangga yang dibinanya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah; bagaimana penyelesaian kasus cerai gugat di Pengadilan Agama Kota Cirebon karena Suami dipenjara dan bagaimana pandangan fikih dan perundang-undangan pada cerai gugat di Pengadilan Agama Kota Cirebon karena suami dipenjara. Penelitian ini bertujuan untuk (a) Menerapkan bagaimana cara penyelesaian kasus cerai gugat karena suami dipenjara di Pengadilan Agama Kota Cirebon; (b) Menerapkan bagaimana pandangan fikih dan perundang-undangan pada cerai gugat di Pengadilan Agama Kota Cirebon karena suami dipenjara.. Penelitian ini bersifat deksriptif kualitatif, dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Adapun tehnik pengmpulan data yang digunakan, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Berdasarkan hasil analisis dan observasi penulis pada putusan pengadilan kasus cerai gugat karena suami dipenjara, diperoleh data bahwa penyelesaian kasus hukum gugat cerai karena suami dipenjara di Pengadilan Kota Cirebon sudah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan asas peradilan di Indonesia yaitu asas sederhana, cepat dan biaya ringan. Akan tetapi, putusan tersebut tidak sesuai dengan putusan gugat cerai menurut pandangan Imam Syafi'I yang menggunakan dalil Istishab menjadikan hukum cerai gugat karena suami hilang(ghoib) sama dengan hukum suami dipenjara selama tidak ada dalil yang mengubahnya atau membatalkanya. Oleh karenanya putusan ini menjadi problem bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas mengikuti Madzhab Syafi'i. Namun demikian, secara hukum yang berlaku di Indonesia, putusan ini tetap dianggap sah karena sesuai dengan putusan KHI dan Perundang-undangan.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Perdata Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah) |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 04:00 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 04:00 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/11448 |
Actions (login required)
View Item |