TRADISI SIRAMAN PENGANTIN MENURUT PERSPEKTIF KAIDAH FIKIH (Studi Kasus Di Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)

DAIS MUTIARA SALMA, (2023) TRADISI SIRAMAN PENGANTIN MENURUT PERSPEKTIF KAIDAH FIKIH (Studi Kasus Di Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis). Bachelor thesis, S1-Hukum Keluarga.

[img]
Preview
Text
1808201032_1_cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1808201032_2_bab1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1808201032_6_bab5.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1808201032_7_dafpus.pdf

Download (742kB) | Preview

Abstract

DAIS MUTIARA SALMA. NIM 1808201032. “TRADISI SIRAMAN PENGAN�TIN MENURUT PERSPEKTIF KAIDAH FIKIH (Studi Kasus Di Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)”, 2023 Tradisi dijunjung tinggi sebagai warisan nenek moyang menurut pandangan masyarakat. Salah satunya tradisi mandi pengantin atau yang sering disebut siraman pengantin (ngibakan panganten) dalam bahasa Sunda termasuk adat budaya tradisi yang masih dilaksanakan pada rangkaian acara pernikahan. Setiap rangkaian acara dalam tradisi siraman pengantin ini dimaknai secara positif, tersirat do’a dan harapan baik untuk kedua mempelai pengantin. Makna simbolik yang ada harus disesuaikan dengan nilai-nilai dalam ajaran Islam. Dalam hal ini menjadi tugas penting tokoh agama maupun tokoh budaya adat Sunda atau wedding planner selaku orang yang mengatur pelaksanaan adat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi prosesi pelaksanaan Tradisi Siraman Pengantin di Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis dan untuk mengkaji lebih dalam Tradisi Siraman Pengantin di Kecamatan Baregbeg Kabu�paten Ciamis dalam persfektif kaidah fikih. Jenis penelitian lapangan (field Research) dengan menggunakan pendekatan penelitian studi kasus. Subjek sebagai informan dalam penelitian yang dilakukan langsung dari sumber yaitu tokoh agama dan tokoh adat budaya. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis. Metode pengum�pulan data melalui observasi, wawancara, penelitian lapangan (field Research) dan dokumentasi. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mandi pengantin (siraman pengantin) pada kenyataannya ada beberapa juga yang tidak melaksanakannya khususnya di Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. Ada beberapa faktor alasan diantaranya bagi yang melaksanakannya kemungkinan besar menerima tawaran komoditas penata rias yang menawarkan pelaksanaan rangkaian upacara tradisi tersebut. Sedangkan yang tidak melaksanakannya terkendala oleh biaya serta waktu yang lama untuk melaksanakan seluruh rangkaian pernikahan, sehingga biasanya saat ini orang Sunda sendiri hanya menangani acara utama saja, yaitu meminang, menikahkan dan mengakhiri pesta pernikahan. Faktor lainnya masih terdapat unsur yang kurang tepat dengan ajaran Islam, seperti tiup lilin pada acara siraman pengantin. Kata Kunci : Tradisi, siraman pengantin, komoditas, kaidah fikih

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 29 Aug 2023 04:32
Last Modified: 29 Aug 2023 04:32
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/11708

Actions (login required)

View Item View Item