PERNIKAHAN WANITA HAMIL DAN STATUS NASAB ANAK YANG DILAHIRKAN MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Desa Getasan Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon)

MUSLIHATUN NISA, (2023) PERNIKAHAN WANITA HAMIL DAN STATUS NASAB ANAK YANG DILAHIRKAN MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Desa Getasan Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon). Bachelor thesis, S1-Hukum Keluarga.

[img]
Preview
Text
1908201006_1_cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1908201006_2_bab1.pdf

Download (311kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1908201006_6_bab5.pdf

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1908201006_7_dafpus.pdf

Download (226kB) | Preview

Abstract

Muslihatun Nisa. NIM: 1908201006, “PERNIKAHAN WANITA HAMIL DAN STATUS NASAB ANAK YANG DILAHIRKAN MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Desa Getasan Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon)”, 2023. Pernikahan wanita hamil merupakan salah satu kasus yang sering terjadi dalam masyarakat. Dari berbagai daerah, kasus pernikahan karena lebih dulu hamil ini cenderung tidak sedikit. Dalam agama Islam sendiri tentunya mengatur manusia tidak sama dengan makhluk lainnya yang dapat hidup dengan bebas yang hanya mengikuti nalurinya dan berhubungan dengan bebas tanpa adanya aturan. Pernikahan yang terjadi akibat zina atau pernikahan wanita hamil akibat zina dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks antara lain karena pendidikan yang rendah, kurangnya ilmu agama, pergaulan sosial, kondisi ekonomi dan sebagainya. Penelitian ini guna menjawab dari pertanyaan-pertanyan yang menjadi rumusan masalah: “apa alasan diperbolehkannya pernikahan wanita hamil dan bagaimana status nasab anak yang dilahirkan”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data yang dikumpulkan dengan cara interview (wawancara), observasi dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan metode deskriptif. Adapun hasil dari penelitian ini: Diperbolehkannya melangsungkan pernikahan disaat sedang hamil adalah untuk menyelamatkan status hidup seorang bayi dan nasibnya setelah lahir agar mendapatkan hak yang sama. Disamping itu, kebolehan menikah dalam kondisi hamil juga merupakan satu�satunya solusi yang dapat diambil oleh pelaku kehamilan yang terjadi di luar pernikahan guna menutupi aib yang ditanggung oleh dirinya sendiri dan juga keluarganya. Status anak yang dilahirkan akibat dari kehamilan di luar pernikahn adalah sah yang dapat dibuktikan melalui teknologi yang ada serta nasab anak tersebut adalah ke ibunya yang berarti tidak mendapat hak wali dan mewarisi dari ayahnya. Kata Kunci: Pernikahan, Wanita Hamil, dan Anak

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 29 Aug 2023 07:59
Last Modified: 29 Aug 2023 07:59
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/11722

Actions (login required)

View Item View Item