PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA PERSPEKTIF MAQASHID AL-SYARIAH IMAM AS-SYATHIBI (ANALISIS TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN NOMOR 209/PDT.P/2020/PN.KDS)

SOFIYATUN NURKHASANAH, (2022) PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA PERSPEKTIF MAQASHID AL-SYARIAH IMAM AS-SYATHIBI (ANALISIS TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN NOMOR 209/PDT.P/2020/PN.KDS). Masters thesis, S-2 Hukum Keluarga Islam.

[img]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (11MB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. BAB I.pdf

Download (624kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB V.pdf

Download (241kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. DAPUS.pdf

Download (367kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Perkawinan beda agama di Indonesia sampai saat ini masih menjadi topik yang problematik, hal ini dikarenakan peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak memberikan ketegasan mengenai kedudukan perkawinan beda agama sehingga keabsahan dan legalitasnya masih diperdebatkan. Begitupun dalam Islam, perkawinan beda agama masih menimbulkan banyak perbedaan pendapat diantara para ulama. Sebagian ulama membolehkan namun sebagian yang lain dengan tegas melarang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meninjau dan menganalisis bagaimana pandangan hukum positif dan maqashid al-Syariah Imam as-Syathibi terhadap perkawinan beda agama dalam Penetapan Pengadilan Nomor 209/Pdt.P/2020/PN.Kds. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkawinan beda agama khususnya dalam Penetapan Pengadilan Nomor 209/Pdt.P/2020/PN.Kds secara yuridis formal adalah sah, dengan merujuk kepada Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 1400K/Pdt/1986 tanggal 20 Januari 1989 dan Pasal 35 huruf a Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Sedangkan jika dilihat dari maqashid al-syariah Imam as-Syathibi, perkawinan tersebut tidak sah dikarenakan tidak memenuhi tiga unsur pokok maslahat dharuriyat yakni menjaga agama (hifdz din), menjaga keturunan (hifdz nasl), dan ,menjaga harta (hifdz maal). Maslahat dharuriyat apabila tidak bisa diwujudkan maka hanya akan menimbulkan kemudharatan, hal ini juga akan berpengaruh pada kedudukan maslahat lainnya, baik yang bersifat hajiyat maupun tahsiniyat. Kata Kunci: Perkawinan Beda Agama; Maslahat; Maqashid Al-Syariah.

[error in script]
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > KZ Law of Nations
Divisions: Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Perdata Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 15 Jan 2024 07:48
Last Modified: 01 Mar 2024 07:24
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/12301

Actions (login required)

View Item View Item