Eneng Masrifatul Hasanah, E (2023) JAMINAN KEHALALAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN PERSPEKTIF PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 381 TAHUN 2005 DAN PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 26 TAHUN 2019 (Studi Kasus: PT. Nusa agra Indoarsa Bandung Jawa Barat). Bachelor thesis, S1 Hukum Ekonomi Syariah IAIN SNJ.
|
Text
1908202063_1_cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
1908202063_2_bab1.pdf Download (691kB) | Preview |
|
|
Text
1908202063_6_bab5.pdf Download (402kB) | Preview |
|
|
Text
1908202063_7_dafpus.pdf Download (553kB) | Preview |
Abstract
Eneng Masrifatul Hasanah. NIM:1908202063, “JAMINAN KEHALALAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN PERSPEKTIF PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 381 TAHUN 2005 DAN PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 26 TAHUN 2019 (Studi Kasus: PT. Nusa agra Indoarsa Bandung Jawa Barat)”, 2023. Industri halal merupakan aspek penting yang harus diterapkan dalam setiap industri di Indonesia, industri juga merupakan salah satu aspek penting yang mempunyai peran dalam ekosistem ekonomi syari’ah. Indonesia merupakan negara yang notabene penduduknya adalah beragama islam, namun perlu kita ketahui bahwasannya masih banyak fenomena industri yang tidak memiliki sertifikat dan label halal dari pihak yang berwenang salah satunya adalah PT. Nusa Agra Indoarsa yang berlokasi di Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Perusahaan tersebut bergerak dibidang ayam potong marinasi dan ayam siap saji yaitu nong chick dan pemasaran yang mereka ambil pun sudah terbilang luas bahkan sampai ke luar kota seperti Sukabumi, Ciamis, Purwakarta, dan lain sebagainya. Adanya perpindahan kepemilikan perusahaan sejak tahun 2019 menyebabkan PT. Nusa Agra Indoarsa diharuskan untuk memulai kembali proses sertifikasi halal dari awal sampai terbitnya sertifikat halal. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui terkait proses mendapatkan jaminan kehalalan industri pangan asal hewan dengan berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 381 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 26 tahun 2019 di PT Nusa Agra Indoarsa serta kendala dan tantangan yang dihadapi dalam proses mendapatkan jaminan kehalalan produksi oleh PT. Nusa Agra Indoarsa, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi lalu dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pertama, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 381 Tahun 2005 menjelaskan tentang proses mendapatkan jaminan kehalalan yaitu adanya persyaratan secara teknis dan persyaratan secara administrasi yang selanjutnya akan dilakukan pengawasan produksi untuk mendapatkan sertifikat kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan (PAH) dan dinyatakan halal. Kedua, Peraturan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 2019 menjelaskan bahwa proses untuk mendapatkan jaminan kehalalan yaitu harus memenuhi persyaratan secara administrasi saja dan selanjutnya akan dilaksanakan pengawasan produksi dan teknis oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang telah ditentukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Ketiga, adanya fast respon dari Kementerian Agama dan belum adanya penerapan Alat Perlindungan Diri (APD) merupakan kendapa PT. Nusa Agra Indoarsa dalam mencapai kehalalan produksi serta keharusan untuk lebih gigih dalam mengajukan kembali sertifikasi halal kepada Kementerian Agama dan harus bisa lebih mensterilkan tempat produksi merupakan tantangan PT. Nusa Agra Indoarsa dalam mencapai predikat perusahaan food safety dan dinyatakan halal. Kata Kunci: Jaminan Halal, Industri dan Pangan Asal Hewan.
| Item Type: | Thesis (Bachelor) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Ekonomi Islam (Muamalah) |
| Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
| Date Deposited: | 30 Jan 2024 07:02 |
| Last Modified: | 30 Jan 2024 07:02 |
| URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/12590 |
Actions (login required)
 |
View Item |