Metode Tazkiyat An-Nafs Al Ghazali Dalam Pendidikan Islam Untuk Generasi Milenia

Muhammad Ziyan Naufal, (2024) Metode Tazkiyat An-Nafs Al Ghazali Dalam Pendidikan Islam Untuk Generasi Milenia. Masters thesis, S2-Pendidikan Agama Islam.

[img] Text
1. COVER - DAFTAR ISI.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. BAB I.pdf

Download (520kB)
[img] Text
6. BAB V.pdf

Download (422kB)
[img] Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (469kB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah mengenai perlunya peningkatan kualitas ruhani dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui metode tazkiyat an-nafs. Hal ini guna membersihkan ruhani dari penyakit-penyakitnya yang menyebabkan kerusakan moral pada manusia. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis dan menjelaskan konsep tazkiyat an-nafs menurut Al�Ghazali, untuk menganalisis dan menjelaskan fenomena krisis moral yang terjadi pada Generasi Milenial, dan untuk menganalisis serta menjelaskan metode tazkiyat an-nafs al-Ghazali dalam menanggulangi krisis moral pada Generasi Milenial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset pustaka (Library research). Penulis menggunakan teknik dokumentasi untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Penulis berusaha untuk mencari tulisan�tulisan dan menjadikan sebagai data sekunder dalam penelitian. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Al-Ghazali merupakan seorang pemikir Islam sepanjang sejarah, juga dikenal sebagai Hujjatul Islam (pembela Islam). Al Ghazali mempunyai empat doktrin pokok, yaitu tauhid, mukhafah, mahabbah, dan ma’rifat. Keempat aspek ini harus dimiliki seseorang yang ingin berjumpa dengan Tuhannya (wushul ilallah). Salah satunya melalui tazkiyat an-nafs, yaitu mensucikan hati, membersihkan diri serta prilaku dari sifat negatif serta meningkatkan kualitas diri yang dihiasi dengan ahlak-ahlak mulia dan terpuji. Dalam melaksanakan tazkiyat an-nafs, seseorang harus melalui tiga metode, yaitu takhalli atau membersihkan diri dari sifat-sifat tercela. Kemudian tahalli, yaitu membiasakan pada sifat-sifat terpuji. Dan buahnya adalah tajalli, yaitu tersingkapnya pengetahuan Haq. Tazkiyat an-nafs menjadi metode yang penting untuk diterapkan pada generasi milenial. Generasi ini sangat rentan dalam menghadapi masalah moral dan krisis ruhani, seperti yang al-Ghazali kemukakan bahwa setidaknya ada sepuluh pintu masuk yang digunakan setan untuk menebar bisikan dan merusak rohani seseorang. Kesepuluh pintu itu yaitu: rakus/tamak, hasad, kenyang saat makan, suka berhias, cinta harta benda dan kekayaan, bakhil dan takut miskin, fanatik, tergesa-gesa, pembicaraan awam tentang Allah, dan su’al-zan. Dalam menghilangkan sifat-sifat tercela tersebut, tazkiyat an-nafs menjadi metode yang sangat penting untuk menjadikan manusia yang memiliki akhlakul karimah, karakter yang shalih dan laku-lampah mulia serta memiliki kualitas ibadah yang bagus. Hasilnya yaitu berupa output untuk menjadi manusia yang berkualitas dari segi lahiriyah dan ruhaniyah sekaligus menjaga pribadinya dari krisis ruhani. Kata Kunci: Al-Ghazali, Tazkiyat An-Nafs, Pendidikan Islam, Generasi Milenial

[error in script]
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum) > Literasi
Divisions: Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Pendidikan Islam > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 25 Jun 2024 02:50
Last Modified: 26 Jun 2024 01:53
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/13379

Actions (login required)

View Item View Item