LABIB BAHAISUL MUSTOFA, (2024) TINDAKAN POLIGAMI TERSELUBUNG (MANIPULASI) DENGAN MENGGUNAKAN SURAT KEMATIAN ISTRI SIRI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI KUA TALUN KABUPATEN CIREBON). Bachelor thesis, S1-Hukum Keluarga Syariah IAIN SNJ.
Text
2008201065_1_cover.pdf Download (2MB) |
|
Text
2008201065_2_bab1.pdf Download (429kB) |
|
Text
2008201065_6_bab5.pdf Download (294kB) |
|
Text
2008201065_7_dafpus.pdf Download (229kB) |
Abstract
Tindakan poligami yang dilakukan secara terselubung menjadi fenomena sosial yang semakin merasahkan masyarakat. Poligami terselubung seringkali terjadi ketika seorang suami menikahi lebih dari satu istri tanpa pengetahuan atau persetujuan istri-istri sebelumnya. Penggunaan surat kematian istri sirih menjadi salah satu cara untuk melegitimasi poligami ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tindakan poligami terselubung (manipulasi) dengan menggunakan surat kematian istri siri dalam perspektif hukum Islam dan memberikan pemahan dan pelajaran kepada masyarakat bagaimana pentingnya pencatatan perkawinan . Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, mendeskripsikan, dan menjelaskan kualitas atau ciri-ciri pengaruh sosial yang dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan melalui pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kenyataan dilapangan banyak masyarakat yang menyelesaikan masalah poligami secara diam - diam dan tidak jujur. Sikap tidak jujur disini dilakukan antara lain dengan menggunakan identitas palsu atau manipulasi data kepada petugas pencatat perkawinan, dimana mereka mengaku berstatus masih perjaka padahal secara hukum masih berstatus suami perempuan lain. Biasanya pemalsuan itu terdapat di dalam surat dan akta otentik yang berupa identitas pelaku tersebut, akan tetapi jarang sekali terjerat oleh hukum dan sulit dibuktikan, hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu minimnya bukti, perbuatan terencana dengan matang, saksi kurang mengetahui sendiri perbuatan yang dilakukan oleh si pelaku dan keinginan untuk melakukan poligami dimana pelaku tidak ingin memberitahukan kepada istri pertama. Upaya dan peran KUA Talun dalam menangani tindakan poligami terselubung sudah efektif dan sudah benar dengan tidak melanjutkan akad pernikahan dan melakukan pembatalan perkawinan. Meskipun telah melaksanakan program pemerintah yaitu program bimbingan nikah (Binwin) yang memberikan bimbingan pranikah dengan memberikan penyuluhan tentang pencatatan perkawinan dan keluarga sakinah kepada calon pasangan yang akan menikah dan juga dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas. Faktor-faktor yang menghambat KUA dalam mencegah poligami terselubung bagi pasangan suami istri yang tidak menikah secara sah di Kecamatan Talun disebabkan oleh 2 faktor yaitu, faktor internal yaitu kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten. Faktor eksternal lainnya antara lain sikap, ketidakpatuhan terhadap hukum, dan rendahnya kesadaran hukum masyarakat. Kata Kunci : Poligami terselubung, manipulasi dan hukum Islam.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah) |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 25 Jun 2024 08:10 |
Last Modified: | 25 Jun 2024 08:10 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/13450 |
Actions (login required)
View Item |