Dwi Harta Prasetyo, (2024) FENOMENA BUDAYA NONGKRONG DALAM PERSPEKTIF HADIS. Bachelor thesis, S1-ILMU HADIST.
Text
2008307020_1_cover.pdf Download (977kB) |
|
Text
2008307020_2_bab1.pdf Download (490kB) |
|
Text
2008307020_6_bab5.pdf Download (169kB) |
|
Text
2008307020_7_dafpus.pdf Download (335kB) |
Abstract
Budaya nongkrong adalah berkumpul bersama teman-teman di berbagai tempat seperti warung kopi, taman, atau tempat umum lainnya yang bertujuan untuk melepas penat, atau menghabiskan waktu senggangnya yang merujuk pada kebiasaan aktivitas dari kehidupan masyarakat Indonesia. Nongkrong bukanlah kegiatan yang dilarang oleh agama Islam, namun ada batasan-batasan yang harus ditaati seperti menundukan pandangan, menjawab salam dan lain sebagainya. Dikalangan masyarakat umum, nongkrong dilakukan oleh remaja-remaja atau anak muda untuk menghabiskan waktu senggangnya. Jika saja yang mereka lakukan mengacu pada apa telah dianjurkan Nabi dalam menongkrong, itu akan menjadi kegiatan nongkrong yang positif. Namun faktanya nongkrong tidaklah banyak memberi manfaat baik bagi pengguna jalan ataupun warga sekitar. Kejahatan seperti ghibah (ngomongin orang lain), menggoda pengguna jalan, merokok bahkan berjudi, mabuk-mabukan, hal ini seringkali dijumpai ketika para remaja yang nongkrong dipinggir jalan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, karena menurut penulis metode ini sangat cocok dengan objek penelitian. Data yang dipakai dalam penelitian berupa data kualitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder yang kemudian diinterpretasikan sehingga menjadi suatu kesatuan. Pengumpulan data sepenuhnya dilakukan melalui studi pustaka sampai menemukan hasil yang dituju dengan data yang akurat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa derajat hadis budaya nongkrong adalah sahih li ghoirihi. Karena perawi dalam hadis semuanya tsiqah, maka hadis ini dapat dijadikan sebagai hujjah. Ada terdapat hadis pada riwayat Ahmad yang sahih li dzatihi. Karena perawi kebanyakan tsiqah walaupun begitu masih ada satu perawi yang mubham dan ikhtisar didalamnya. Adapun dapat memiliki nilai positif jika dilakukan dengan niat yang baik dan dalam konteks yang konstruktif. Hadis-hadis yang dianalisis menunjukkan pentingnya menjaga etika, memperkuat silaturahmi, dan menghindari perilaku negatif selama nongkrong. Penelitian ini memberikan wawasan bagi umat Muslim untuk lebih memahami dan mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 13 Aug 2024 05:13 |
Last Modified: | 13 Aug 2024 05:13 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14293 |
Actions (login required)
View Item |