Metode-Metode Pembelajaran Al-Qur’an di Indonesia Dalam Pandangan Kecerdasan Majemuk

ROSALINA, (2019) Metode-Metode Pembelajaran Al-Qur’an di Indonesia Dalam Pandangan Kecerdasan Majemuk. Masters thesis, S-2 Pendidikan Agama Islam.

[img] Text
COVER DAN PENGESAHAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (462kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (197kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (219kB)

Abstract

Rosalina (14156310052) : Metode-Metode Pembelajaran Al-Qur’an di Indonesia Dalam Pandangan Kecerdasan Majemuk Pada tahun 2016 didapat data 60% umat Islam masih buta aksara al-Qur’an, 20% hanya bisa membaca al-Qur’an, dan 20% sudah mampu membaca al-Qur’an dengan benar. Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut, namun belum membuahkan hasil secara maksimal. Menurut Bobby Deporter, ketika pembelajaran tidak maksimal disebabkan karena ketidaksamaan antara gaya mengajar guru dan gaya belajar siswa. Gaya mengajar guru dimaksudkan cara guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Gaya belajar siswa dapat dilihat dari kecenderungan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. Sehingga perlu menganalisis metode-metode pembelajaran al-Qur’an di Indonesia dalam perspektif kecerdasan majemuk, agar dapat menjadi bahan pertimbangan guru dalam menggunakan metode baca al-Qur’an untuk anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan data tentang analisis metode-metode pembelajaran al-Qur’an di Indonesia dalam perspektif kecerdasan majemuk, distingsi kecerdasan majemuk dalam metode-metode pembelajaran al-Qur’an di Indonesia dan desain pembelajaran al-Qur’an berbasis kecerdasan majemuk. Dalam pembelajaran (termasuk pembelajaran al-Qur’an) harus disesuaikan antara gaya mengajar guru dan gaya belajar siswa. Dimana gaya mengajar guru ialah penggunaan metode pada saat mengajar dan gaya belajar siswa dilihat dari kecenderungan kecerdasan yang dimiliki. Menurut Howard Gardner kecerdasan itu bersifat majemuk dan ditemukan sembilan macam kecerdasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus dan model penelitian yang digunakan ialah model penelitian kajian pustaka dan lapangan. Langkah-langkah penelitian ini dilakukan dengan cara menelaah buku-buku, jurnal yang berkaitan dengan pembelajaran al-Qur’an dan kecerdasan majemuk serta wawancara dan observasi terkait penerapan metode. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini ialah dalam bentuk wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Kemudian data tersebut dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas metode-metode pembelajaran al-Qur’an belum mengakomodir sembilan kecerdasan yang dicetuskan oleh Howard Gardner. Distingsi dari setiap metode yang diteliti yaitu metode baghdadiyah lebih cenderung kecerdasan linguistik dan logis-matematis. Metode qiroati lebih ke kecerdasan musikal, kinestetik-jasmani dan intrapersonal. Metode Iqra’ lebih ke kecerdasan interpersonal dan intrapersonal. Metode Yanbu’a lebih ke kecerdasan linguistik dan eksistensial. Metode Jibril lebih ke kecerdasan linguistik. Metode an-Nahdliyah lebih ke kecerdasan kinestetik-jasmani dan musikal. Desain pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik dari masing-masing kecerdasan. Kata Kunci : Pembelajaran al-Qur’an, Metodologi Pembelajaran al-Qur’an, Kecerdasan, Kecerdasan Majemuk

[error in script]
Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Pendidikan Islam > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 11 Oct 2024 08:05
Last Modified: 11 Oct 2024 08:05
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14552

Actions (login required)

View Item View Item