ANGGARA DISUMA, (2018) PARIWISATA SYARIAH : Telaah Konsep dan Potensi Pariwisata Syariah di Kota Cirebon. Masters thesis, IAIN Syekh Nurjati.
Text
1.COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2.BAB I FIX.pdf Download (780kB) |
|
Text
6.BAB V FIX.pdf Download (87kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (249kB) |
Abstract
ANGGARA DISUMA. NIM : 14156510017. ‘’PARIWISATA SYARIAH : TELAAH KONSEP DAN POTENSI PARIWISATA SYARIAH DI KOTA CIREBON’’, 2018 Tren pariwisata dunia yang mengarah kepada pemenuhan kenyamanan beribadah dan berwisata bagi kalangan wisatawan muslim dunia menyebabkan bermunculan destinasi wisata syariah di mana-mana tak terkecuali wisata yang ada di Indonesia terlebih yang berada di Kota Cirebon, Jawa Barat. Penelitian ini menitik beratkan pada kajian mendalam berkenaan dengan hakikat makna wisata syariah yang berkembang sekarang ini kemudian penulis mengelaborasikannya dengan potensi wisata yang dimiliki oleh kota Cirebon yang merupakan salah satu destinasi wisata di Jawa Barat sebagai langkah untuk menghasilkan strategi pengembangan wisata syariah di Kota Cirebon yang tepat dan relatif bisa diimplemntasikan oleh semua kalangan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sesungguhnya wisata syariah merupakan aktifitas bisnis pengelolaan wisata yang dipadukan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam syariat agama Islam guna melayani kebutuhan wisatawan akan wisata dan ibadah yang memadai. Kolaborasi antara kegiatan bisnis wisata dan agama di dalamnya sangat kentara (dominan). Besarnya keterlibatan agama dapat diketahui salah satunya dengan peran serta Majlis Ulama Indonesia (MUI) dalam membidani kelahiran dan pengawasan operasional dalam menjalankan bisnis wisata syariah. Wisata yang ada di Kota Cirebon memiliki banyak keunggulan untuk dijadikan tempat pusat dan berkembangnya destinasi wisata syariah di Indonesia meliputi wisata masjid seperti Masjid Raya Attaqwa, wisata sejarah dan budaya islami yang terdapat pada tiga keraton yaitu Keraton Kasepuhan , Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan melalui arsitektur dan adat istiadat yang sampai saat ini dipertahankan, wisata kuliner yang banyak diminati masyarakat diantaranya nasi jamlang, nasi lengko, empal gentong, docang dan lain sebagainya, serta wisata alam yang beragam. Guna kepentingan tersebut ada beberapa tawaran strategi yang dapat dilakukan sebagai berikut : pertama; Diharapkan terwujudnya kerjasama antar pihak terkait dalam mengembangkan wisata syariah di Kota Cirebon. Pemerintah sangat memungkinkan menggandeng Majelis Ulama Indonesia, Ormas keagamaan seperti NU dan Muhamadiyah. Disamping itu peran serta lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi dan pondok pesantren memiliki andil yang besar dalam proses pengembangan pariwisata syariah di Kota Cirebon, kedua; meningkatan kapasitas pengelola dan sumber daya manusia di sekitar daerah wisata syariah dengan mengadakan seminar, pelatihan, pembinaan, studi banding, sosialisasi dan gerakan masyarakan sadar wisata syariah. Perlu ditekankan bahwa pengembangan pariwisata berlandaskan syariah menitik beratkan kepada kepuasan wisatawan. Ketiga; Pihak pengelola dan masyarakat sekitar harus sudah merubah mindset bahwa pariwisata syariah dibangun dan ditawarkan berdasarakan kepuasan dan kenyamanan wisatawan terutama wisatawan muslim yang menginginkan kenyaman berwisata yang mencakup pemenuhan aktifitas ibadah menurut syariat Islam. Perubahan mindset ini sangat fundamental karena pihak pengelola tentunya akan memikirkan keinginan wisatawan selanjutnya ada tawaran paket wisata yang tidak melanggar ketentuan syariah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengembangan Wisata Syariah, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Kuliner, Analisis Swot |
Subjects: | H Social Sciences > HC Economic History and Conditions |
Divisions: | Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Ekonomi Syariah |
Depositing User: | tuti alawiyah alawiyah |
Date Deposited: | 05 Nov 2024 03:46 |
Last Modified: | 05 Nov 2024 03:46 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14684 |
Actions (login required)
View Item |