MAKNA MUSTAQARRUN DAN MUSTAUDAU’ DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMANTIK)

Dewi lasmani, (2024) MAKNA MUSTAQARRUN DAN MUSTAUDAU’ DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMANTIK). Bachelor thesis, SI-Ilmu Al-Qu'an & Tafsir.

[img] Text
2008304070_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2008304070_2_bab1.pdf

Download (601kB)
[img] Text
2008304070_6_bab5.pdf

Download (305kB)
[img] Text
2008304070_7_dafpus.pdf

Download (227kB)

Abstract

Dalam skripsi ini, permasalahan yang akan dibahas yakni, makna mustaqarrun dan mustaudau‟ dalam Al-Qur‟an, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna mustaqarrun dan mustaudau‟ dalam Al-Qur‟an dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Jenis penelitian ini kepustakaan (library research), penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pembahasan deskriptif analisis. Serta melakukan penelusuran dan analisis primer yakni Al-Qur‟an dan data sekunder yakni kamus-kamus bahasa arab, kitab tafsir dan buku-buku penunjang penelitian ini. Adapun langkah dalam pengambilan data pada penelitian ini yakni menentukan kata kunci, menghimpun kata mustaqarrun dan mustaudau‟ dalam Al-Qur‟an, klarifikasi data dan pengolahan data. Dengan menggunakan teori semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Adapun penelitian ini peneliti menemukan berbagai makna kata mustaqarrun dan mustaudau‟. Hasil penelitian ini adalah menunjukan makna kata mustaqarrun dan mustaudau‟ dengan menggunakan semantik Toshihiko Izutsu yang membagi makna menjadi dua bagian untuk menjawab makna, yakni makna dasar dan makna relasional. Adapun makna dasar mustaqarrun yakni dingin atau sejuk dan mustaudau‟ yakni perpisahan atau ucapan perpisahan. Adapun makna relasionalnya dari analisis sintagmatik bermakna tempat tinggal, tempat menetap, tempat berdiam, dan dibumi. Sedangkan mustaudau‟ dimaknai dengan tempat menyimpan. Jika ditinjau dari analisis paradigmatik mustaqarrun semakna dengan kata Al-Bait, Al-Maskan, Al-Dar, Al-Ma‟wa dan Manzil. Sedangkan mustaudau‟ semakna dengan kata Qabru, Makhzan dan Sijna. Pada periode pra Qur'anik, kata mustaqarrun bermakna tempat tinggal, pemukiman atau desa dan mustaudau‟ bermakna menyimpan. Pada periode Qur‟anik, Al-Qur‟an menggunakan kata mustaqarrun sebagai tempat tetap atau tempat tinggal, seperti menetap di bumi. Sedangkan mustaudau‟ bermakna tempat menyimpan atau tempat simpanan. Seperti di dalam tulang sulbi. Terakhir periode pasca Qur'anik, kata mustaqarrun dimaknai dengan pemukiman atau rumah. Sedangkan mustaudau‟ dimaknai kuburan gudang, dan penjara. Weltanschauung atau pandangan dunia (worldview) kata mustaqarrun memiliki makna rumah, pemukiman, gedung dan desa. Sedangkan kata mustaudau‟ dimaknai dengan gudang, penjara, kuburan, lemari dan kulkas.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 08 Feb 2025 16:20
Last Modified: 08 Feb 2025 16:20
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14748

Actions (login required)

View Item View Item