EPISTEMOLOGI PARADIGMA ROHAMUTIYAH DALAM MEMAHAMI AL-QUR’AN (Kajian atas Pemikiran Hamim Ilyas dalam Fikih Akbar: Prinsip-prinsip Teologis Islam Rahmatan lil ‘Alamin)

Johar Arifin, (2024) EPISTEMOLOGI PARADIGMA ROHAMUTIYAH DALAM MEMAHAMI AL-QUR’AN (Kajian atas Pemikiran Hamim Ilyas dalam Fikih Akbar: Prinsip-prinsip Teologis Islam Rahmatan lil ‘Alamin). Bachelor thesis, SI - Ilmu Al qur'an & Tafsir.

[img] Text
1908304122_1_cover.pdf

Download (2MB)
[img] Text
1908304122_2_bab1.pdf

Download (598kB)
[img] Text
1908304122_6_bab5.pdf

Download (495kB)
[img] Text
1908304122_7_dafpus.pdf

Download (606kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang epistemologi paradigma rohamutiyah dalam Al-Qur‘an dengan menelaah kajian atas pemikiran Hamim Ilyas pada Fikih Akbar: Prinsip-prinsip Teologis Islam Rahmatan lil „Alamin. Dalam pandangan para ulama, rohamutiyah ini menjadi paradigma dalam memahami Al-Qur‘an sehingga terjadinya multitafsir ketauhidan terhadap Allah Swt. Penelitian ini memiliki urgensi terkait agama Islam yang Rahmatan lil „Alamin dalam keserbarahmatan seluruh segmentasi sosial pada turunannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah yaitu berusaha menjelaskan struktur epistemologi Hamim Ilyas dalam menggagas konsep rohamutiyah pada buku Fikih Akbar dan menganalisis konteks sosial yang melatarbelakangi Hamim Ilyas dalam menggagas konsep rohamutiyah pada buku Fikih Akbar. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode library research. Dalam mengurai problematika judul yang diangkat, peneliti menggunakan teori epistemologi dan teori sejarah sosial Kuntowijoyo. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pemahaman rohamutiyah dari berbagai ulama dalam tinjauan epistemologi, di antaranya: Epistemologi paradigma rohamutiyah ini disusun berdasarkan pemahaman terhadap konsep rahmah Allah pada Al-Qur‘an; memiliki istilah Rabb al-„A<lami>n yang berasal dari dua kata rabb dan al-„A<lami>n; menunjukkan kuatnya pandangan terkait sebutan Allah yang merupakan suatu bentukan dan kompleksitas penghayatan tentang-Nya; kapasitas Rabb al-„A<lami>n ini disebutkan dalam ayat ke-3 surah al-Fa>tih{ah yang berhubungan dengan kapasitas-Nya sebagai penguasa di hari Pembalasan; nama-nama yang tampil berupa sifat dan hasil proses penciptaan dan penghancuran alam indrawi maupun gaib baik pertama dan terakhir. Jika ditinjau melalui sejarah sosial, Hamim Ilyas merekonstruksi Rahmatan lil „Alamin berdasarkan prinsip-prinsip teologis yang mencerminkan ketuhanan. Klasifikasi teologis tersebut terbagi dalam lima tauhid, yaitu Tauhid Rohamutiyah, Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Mulkiyah, dan Tauhid fi al-Asma‟ wa ash-Shifat. Oleh karenanya, dalam rohamutiyah ini seluruh nama-nama yang baik bagi Allah menunjukkan sifat kreatif, tegas maupun lembut, aktual, teologis, dan dapat diaktualisasikan dengan rahma.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 08 Feb 2025 23:33
Last Modified: 08 Feb 2025 23:33
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14756

Actions (login required)

View Item View Item