GAGASAN ULAMA PEREMPUAN CIREBON MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI DALAM AL-QUR’AN: PENDEKATAN MA’NA CUM MAGHZA

Nurul Fadhilah, (2024) GAGASAN ULAMA PEREMPUAN CIREBON MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI DALAM AL-QUR’AN: PENDEKATAN MA’NA CUM MAGHZA. Bachelor thesis, SI - Ilmu Al qur'an & Tafsir.

[img] Text
2008304009_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2008304009_2_bab1.pdf

Download (708kB)
[img] Text
2008304009_6_bab5.pdf

Download (433kB)
[img] Text
2008304009_7_dafpus.pdf

Download (517kB)

Abstract

Kesehatan reproduksi bagian dari upaya pengarusutamaan gender oleh ulama perempuan. Kesehatan reproduksi adalah keadaan perempuan maupun laki-laki yang mampu memfungsikan dan menjalankan fungsi-fungsi reproduksinya itu secara sehat, baik fisik, psikis, atau sosial. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perspektif ma’na cum maghza terhadap kesehatan reproduksi dalam al-Qur’an menurut ulama perempuan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan metode kepustakaan (library research). Adapun hasil dari penelitian ini adalah: 1) Gender dalam kesehatan reproduksi itu harus bersifat komprehensif. Tidak berhenti pada biologis, namun juga sosial, politik, dan ekonomi. Kesehatan reproduksi ialah kondisi yang sehat melalui proses yang sehat, serta memperoleh pelayanan yang sehat, baik secara fisik dan psikis. Sehat secara fisik yang berarti tidak mengidap penyakit, sedangkan sehat secara psikis berarti tidak terdapatnya penyakit psikis. Maka harus diperlakukan dengan baik jangan disakiti karena akan menghasilkan produksi yang baik dan sehat (fisik dan psikis); 2) Relevansinya dalam konteks kesehatan reproduksi yakni pentingnya perhatian seluruh pihak baik perempuan maupun laki-laki, masyarakat, bahkan negara untuk memastikan kesehatan reproduksi perempuan itu terjamin, terpenuhi, dan memiliki fasilitas yang mumpuni. Ayat-ayat yang muncul itu untuk mengingatkan komunitas terutama laki-laki bahwa apabila menginginkan perempuan selalu bereproduksi maka perempuannya harus diberi tempat, diberi jaminan, diberi kenyamanan, dan lain-lain. Pesan utamanya adalah bagaimana menemani, mendampingi, memfasilitasi, dan memastikan orang-orang yang sedang punya peran itu hak-haknya tidak terkurangi. Semua sepakat bahwa perempuan yang sedang menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui tidak boleh disakiti. Seperti harus menemani yang sedang menstruasi, memenuhi kebutuhan yang sedang hamil, menolong yang sedang melahirkan, serta mendukung ibu yang sedang menyusui dan itu semuanya merupakan maghza al-Mutaharrik sebagai jawaban seluruh permasalahan di masyarakat pada zaman sekarang

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 09 Feb 2025 09:43
Last Modified: 09 Feb 2025 09:50
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14773

Actions (login required)

View Item View Item