Ahmad Rofiq Firdaus, (2024) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Kewarisan Islam (Studi Kasus di Desa Beber Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon). Bachelor thesis, S1-Hukum Keluarga IAIN SNJ.
![]() |
Text
1908201122_1_cover.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
1908201122_2_bab1.pdf Download (436kB) |
![]() |
Text
1908201122_6_bab5.pdf Download (431kB) |
![]() |
Text
1908201122_7_dafpus.pdf Download (387kB) |
Abstract
Kematian adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan akibat hukum berupa kewarisan. Hukum kewarisan merupakan salah satu aturan yang mengatur hubungan sesama manusia yang ditetapkan oleh Allah SWT. Kewarisan juga merupakan salah satu pokok masalah yang banyak dibicarakan oleh al-Qur’an. Adapun hukum kewarisan Islam mengatur peralihan harta dari seseorang yang telah meninggal dunia kepada yang masih hidup. Aturan peralihan harta ini disebut dengan berbagai nama. Berdasarkan hasil penelitian awal, maka pokok masalah yang ditemukan yaitu adanya pelaksanaan waris yang tidak sesuai dengan hukum Islam. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait pelaksanaan kewarisan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Beber Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon yang dibagikan dengan cara kekeluargaan atau musyawarah, kemudian dianalisis dengan tinjauan Hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang menjadi rumusan masalah: “Bagaimana pemahaman dan praktik kewarisan masyarakat di Desa Beber Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon” dan “Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan kewarisan di Desa Beber Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon”. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dengan cara interview (wawancara), observasi, dokumentasi, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu, pemahaman dan praktik pembagian harta warisan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Beber Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon masih berpegang pada kebiasaan (adat). Kebiasaan dalam pelaksanaan pembagian harta waris dengan terlebih dahulu melihat kondisi para ahli waris, dimana ahli waris yang dekat dengan orang tua, serta selalu membantu dalam kebutuhan sehari-hari, dan juga ahli waris yang kondisi ekonominya kurang mapan, maka akan mendapat bagian lebih besar dari ahli waris yang lainnya. Pelaksanaan kewarisan di Desa Beber Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon belum sesuai dengan syarat hukum Islam (fiqih mawarits) yakni adanya musyawarah mufakat, kerelaan, dan kesadaran masing-masing ahli waris. Kata Kunci: Fiqh, Waris, dan Hukum Islam.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah) |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 20 Feb 2025 02:34 |
Last Modified: | 20 Feb 2025 02:34 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/14809 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |