Miftahul Huda, (2025) Penafsiran Q.S. At-Tahrim, 66:11 Dan Q.s. AL-Qasas, 28:8-9 Tentang Kedudukan Siti Asiyah Istri Fir'aun: Studi Komparatif Quraish Shihab Dan Ibnu Katsir. Bachelor thesis, SI- Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.
![]() |
Text
2108304107_1_cover.pdf Download (818kB) |
![]() |
Text
2108304107_2_bab1.pdf Download (454kB) |
![]() |
Text
2108304107_6_bab5.pdf Download (287kB) |
![]() |
Text
2108304107_7_dafpus.pdf Download (282kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji penafsiran terhadap figur Siti Asiyah dalam Q.S. at-Tahrim, 11 dan Q.S. al-Qasas, 8– 9 melalui pendekatan hermeneutika filosofis Friedrich Schleiermacher. Fokus utamanya adalah bagaimana dua mufasir dari lintas zaman, yakni Ibnu Katsir (klasik) dan Quraish Shihab (kontemporer), memahami dan menafsirkan kedudukan spiritual dan sosial Siti Asiyah, serta bagaimana konteks historis dan psikologis mereka memengaruhi konstruksi makna dalam tafsir. Dengan metode studi pustaka dan analisis deskriptif�komparatif, penelitian ini menempatkan teori Schleiermacher sebagai pi�sau analisis utama, yang menekankan pentingnya pemahaman gramatikal dan psikologis dalam proses interpretasi. Schleiermacher menekankan adanya “lingkaran hermeneutis” di mana pemahaman terhadap bagian teks selalu berkait dengan keseluruhan konteks, baik dari sisi teks itu sendiri maupun dari latar interpretatornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibnu Katsir memaknai Siti Asiyah melalui pendekatan tradisional tafsir bi al-ma’tsūr, yang sarat dengan riwayat dan penekanan pada kesabaran se�bagai ekspresi keimanan. Sementara itu, Quraish Shihab membingkai Siti Asiyah dalam konteks modern, dengan menekankan aspek kesadaran spir�itual, keberanian moral, dan agensi perempuan dalam melawan tirani. Keduanya sepakat bahwa Siti Asiyah adalah teladan perempuan beriman, namun memiliki perbedaan penekanan dalam memaknai resistensi dan perjuangannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan herme�neutika Schleiermacher membuka ruang interpretasi yang lebih dialogis dan kontekstual terhadap figur perempuan dalam Al-Qur’an. Figur Siti Asiyah bukan hanya simbol keteguhan iman, tetapi juga representasi per�empuan sebagai subjek aktif dalam sejarah spiritual Islam. Dengan demikian, studi ini memberikan kontribusi penting bagi kajian tafsir per�empuan dan hermeneutika keislaman yang progresif.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Siti Asiyah, Hermeneutika Schleiermacher, Quraish Shihab, Ibnu Katsir, Tafsir Perempuan, Agen Perubahan, Tafsir Kontekstual. |
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 15 Jul 2025 02:39 |
Last Modified: | 15 Jul 2025 02:39 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15303 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |