“Penafsiran Ayat-Ayat Astronomi Tentang Penentuan Awal Bulan dan Waktu Fajar” (Studi Komparatif Tafsi<r Al-Qurtubi karya Imam Qurthubi dan Tafsi>r Al�Misbah karya M>. Quraish Shihab)

Muhammad Ridwan, (2025) “Penafsiran Ayat-Ayat Astronomi Tentang Penentuan Awal Bulan dan Waktu Fajar” (Studi Komparatif Tafsi<r Al-Qurtubi karya Imam Qurthubi dan Tafsi>r Al�Misbah karya M>. Quraish Shihab). Bachelor thesis, SI- Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.

[img] Text
2108304017_1_cover.pdf

Download (901kB)
[img] Text
2108304017_2_bab1.pdf

Download (978kB)
[img] Text
2108304017_6_bab5.pdf

Download (423kB)
[img] Text
2108304017_7_dafpus.pdf

Download (505kB)

Abstract

Dalam Al-Qur'a>n ada dinyatakan mengenai astronomi yang mana astronomi memainkan peranan penting bagi mengekalkan dan menjaga keseimbangan benda langit. Menurut Al-Qur'a>n pula astronomi adalah kebijaksanaa Allah SWT menciptakan dan mengatur alam ciptaanya seperti matahari,bulan, pergerakan matahari dan bulan, serta penentuan waktu-waktu ibadah dan kalender hijriah yang bisa memudahkan kehidupan manusia. Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan dengan pendekatan hermeneutika dan jenis penelitian library research. Metode tafsir muqaran digunakan untuk mengkomparasikan antara Tafsi<r Al-Qurtubi karya Imam Qurthubi dan Tafsi>r Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab mengenai penafsiran ayat-ayat astronomi tentang penentuan awal bulan dan waktu fajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran ayat�ayat astronomi dalam Tafsi<r Al- Al-Qurtubi karya Imam Qurthubi dan Tafsi>r Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab. Serta mengetahui persamaan dan perbedaan penafsiran dari kedua tafsir tersebut terhadap pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan penjelasan ayat-ayat astronomi tentang penentuan awal bulan dan waktu fajar. Berikut ini merupakan ayat-ayat yang menguraikan fenomena astronomi: (QS. Ar-Ra’d [13] ayat 2), (QS. Ibrahim [14] ayat 33), (QS. Yasin [36] ayat 40),beredarnya bulan dan matahari sesuai edaranya menurut perhitungan (QS. Ar-Rahmaan [55] ayat 5), (QS. Al-Anbiyaa’ [21]: Ayat 33), (QS. At-Takwiir [81]: Ayat 15-16), (QS. Al-A’raaf [7]: Ayat 54), (QS. Al-An’aam [6]: Ayat 96), (QS. Yunus [10]: Ayat 5), (QS. Al�Baqarah [2]: Ayat 164). Dalam penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, metodologi yang diterapkan kedua tafsir menggunakan pendekatan tafsir Tafsir bi al-Ma’tsūr dan tafsir bi al-Ra’yi. Kedua, hasil penafsiran yang dilakukan terhadap fenomena astronomi sebagaimana terdapat dalam kedua tafsir memiliki persamaan dan perbedaan di antara keduanya diakibatkan pendekatan saintifik atau rasionalistik dalam tafsir menyesuaikan dengan pengetahuan dan penemuan pada kurun waktu tertentu sedangkan kajian falaq tentang fenomena benda langit selalu mengaitkan dengan pandangan fiqih ibadah.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Penafsiran, Astronomi, Al-Qurthubi, Al-Mishbah
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 15 Jul 2025 04:19
Last Modified: 15 Jul 2025 04:19
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15310

Actions (login required)

View Item View Item