Larangan Perempuan Bernyanyi Di Pondok Pesantren Modern Annajah Rumpin Bogor (Resepsi Hadis Riwayat Imam Tirmidzi Tentang Suara Perempuan Adalah Aurat)

Siti Zulfatu Lailah, (2025) Larangan Perempuan Bernyanyi Di Pondok Pesantren Modern Annajah Rumpin Bogor (Resepsi Hadis Riwayat Imam Tirmidzi Tentang Suara Perempuan Adalah Aurat). Bachelor thesis, SI- Ilmu Hadist UINSSC.

[img] Text
2108307005_1_cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2108307005_2_bab1.pdf

Download (624kB)
[img] Text
2108307005_6_bab5.pdf

Download (287kB)
[img] Text
2108307005_7_dafpus.pdf

Download (411kB)

Abstract

Bagi banyak agama, terutama Islam, aurat perempuan memiliki makna religius dan etika. Perspektif ini dapat berbeda-beda tergantung pada agama yang dianut seseorang. Dalam Islam, bagian tubuh tertentu perempuan dianggap sebagai aurat, dan untuk mematuhi peraturan syariah, bagian tersebut harus ditutup. Studi tentang aurat perempuan dalam konteks agama dapat membantu memahami dasar hukum, interpretasi, dan praktik aurat di masyarakat. Memahami aurat dalam konteks budaya tertentu dapat membantu memahami norma sosial, identitas kolektif, dan cara berpakaian seseorang. Studi tentang aurat perempuan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana perempuan berperilaku dalam masyarakat dan bagaimana konsep kehormatan. Suara seorang perempuan adalah aurat yang harus dijaga, Syakh Ibnu Jabarin menyatakan bahwa suara wanita adalah aurat bagi laki-laki asing. Rumusan masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana latar belakang adanya pelarangan perempuan bernyanyi di pondok pesantren modern Annajah? (2) Bagaimana resepsi masyarakat pondok terhadap adanya larangan perempuan bernyanyi di pondok pesantren modern Annajah?. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menemukan data terkait latar belakang pelarangan perempuan bernyanyi di pondok pesantren modern Annajah Rumpin Bogor dan menganalisis pemahaman masyarakat pondok pesantren modern Annajah Rumpin Bogor terhadap hadis larangan perempuan bernyanyi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mana sumber data primer diambil dari para narasumber di Pondok Pesantren modern Annajah seperti pendiri, pengasuh santriwati dan juga santriwati. Data sekunder penelitian ini diambil dari beberapa jurnal, buku, tesis, dan beberapa literatur lainnya. Teknik pengumpulan data penelitian ini diambil dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu pertama, Larangan bagi santriawati untuk bernyanyi di Pondok Pesantren Modern Annajah didasari oleh kekhawatiran adanya dampak negatif yang mungkin muncul terhadap suasana religius dan pengembangan karakter santri. Kedua, Resepsi masyarakat pondok menunjukan bahwa larangan bagi santri perempuan untuk bernyanyi di depan santri laki-laki di pesantren bukan dimaksudkan sebagai bentuk ketidakadilan terhadap perempuan, melainkan sebagai upaya menjaga adab, kesopanan, dan suasana belajar yang kondusif sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam. Larangan ini diterapkan sebagai langkah pencegahan agar santri tetap fokus pada pembinaan akhlak dan spiritualitas, serta terhindar dari hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi atau menimbulkan fitnah.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Perempuan, Suara Perempuan, Aurat, Bernyanyi
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 18 Jul 2025 08:22
Last Modified: 18 Jul 2025 08:22
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15386

Actions (login required)

View Item View Item