Muhamad Wildan Asathin, (2025) Uji Akurasi Posisi Gunung Salak Sebagai Arah Kiblat Bagi Masyarakat Cigombong Bogor. Bachelor thesis, S1-Falak UIN SSC.
![]() |
Text
2108207009_1_cover.pdf Download (173kB) |
![]() |
Text
2108207009_2_bab1.pdf Download (442kB) |
![]() |
Text
2108207009_6_bab5.pdf Download (265kB) |
![]() |
Text
2108207009_7_dafpus.pdf Download (293kB) |
Abstract
Umat Islam diperintahkan untuk beribadah kepada Allah SWT, di antaranya yaitu ibadah shalat. Dalam melaksanakan ibadah shalat, terdapat aturan yang telah ditentukan dan harus terpenuhi, yaitu rukun dan syarat. Menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sah dalam ibadah shalat, kiblat adalah arah terdekat menuju ke baitullah (ka’bah). Bagi orang yang tinggal dekat dengan ka’bah, menghadap kiblat bukanlah sebuah persoalan, namun bisa menjadi persoalan, bagi orang yang tinggal jauh dari ka’bah. Salah satunya di Indonesia, tepatnya di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, terdapat suatu fenomena unik berupa kearifan lokal mengenai arah kiblat, masyarakat tersebut memiliki kepercayaan terhadap Gunung Salak sebagai patokan arah kiblat. Melihat fenomena tersebut peneliti beritikad untuk meneliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi perumusan masalah “Bagaimana latar belakang munculnya kepercayaan masyarakat tersebut bahwa Gunung Salak sebagai patokan arah kiblat” dan “Bagaimana akurasi posisi gunung salak ke arah ka’bah di kecamatan Cigombong Bogor”. Penelitan ini menggunakan metode kualitatif, data yang dikupulkan adalah dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Kemudian dianalisis dalam bentuk narasi. Adapun hasil penelitian ini: bahwa yang melatarbelakangi kepercayaan masyarakat Cigombong terhadap Gunung Salak sebagai patokan arah kiblat adalah: posisi dari Gunung Salak tersebut yang berada di sebelah barat, karena masyarakat Cigombong dulu memahami bahwa jika menghadap kiblat itu menghadap ke arah kulon (barat). kemudian latar belakang yang kedua adalah karena kearifan lokal yang diwariskan dari leluhur kepada masyarakat setempat, kepercayaan tersebut itu ada ketika zaman leluhur dulu, sebelum adanya kompas dan alat lain yang bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat. Kemudian dalam uji akurasi Gunung Salak: ternyata memang benar, bahwa Gunung Salak tersebut searah dengan arah ka’bah. Meski demikian tetaplah Gunung Salak atau gunung mana pun tidak dapat dijadikan sebagai patokan dalam menghadap ke arah kiblat. Karena pada dasarnya gunung ini merupakan bagian bumi yang menjulang tinggi dan besar, artinya dengan badan gunung yang besar itu, sangat tidak memungkinkan untuk menghadap persis ke arah kiblat (ka’bah), dan juga tidak diketahui, bahwa titik sebelah mana pada bagian gunung itu yang tepat mengarah ke arah ka’bah. Kemudian peneliti menguji akurasi beberapa masjid yang berada di Kecamatan Cigombong, sebagai gambaran mengenai keakuratan arah kiblatnya, hasil dari masjid-masjid yang telah di uji akurasinya, rata-rata memiliki ke akuratan yang cukup baik.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Arah Kiblat, Kepercayaan Masyarakat, Gunung Salak. |
Subjects: | K Law > KZ Law of Nations |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 24 Jul 2025 02:21 |
Last Modified: | 24 Jul 2025 03:06 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15599 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |