Amelia Putri, (2025) Uji Akurasi Arah Kiblat Masjid Kuno Di Wilayah Ciayumajakuning. Bachelor thesis, S1-Falak UIN SSC.
![]() |
Text
2108207007_1_cover.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
2108207007_2_bab1.pdf Download (326kB) |
![]() |
Text
2108207007_6_bab5.pdf Download (185kB) |
![]() |
Text
2108207007_7_dafpus.pdf Download (275kB) |
Abstract
Permasalahan kiblat merupakan permasalahan terkait arah, yakni arah Ka'bah di Mekah. Penentuan arah Ka'bah bisa dilakukan dari manapun di permukaan bumi dengan perhitungan dan pengukuran. Oleh karena itu, menghitung arah kiblat adalah penting untuk menentukan arah Ka'bah di Mekah saat shalat dilakukan. Sepanjang sejarah, metode penentuan arah kiblat di Indonesia telah berkembang sesuai dengan tingkat kecerdasan dan kemampuan intelektual umat Islam. Penentuan arah kiblat berkembang dengan menggunakan berbagai instrumen seperti tongkat istiwa', rubu' mujayyab, kompas, mizawala qibla finder dan theodolite. Perkembangan dalam sistem telekomunikasi mencakup pembaruan data koordinat dan ilmu ukur, serta penggunaan alat bantu seperti kalkulator scientific dan GPS (Global Positioning System). Selain itu, munculnya kompas juga membantu dalam menentukan arah kiblat meskipun banyak kekurangannya. Kompas dibuat dari jarum magnet yang memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Busur derajat sudah ada pada kompas tersebut. Bagi umat Islam, menghadap kiblat merupakan syarat penting untuk sahnya salat, di mana kiblat merujuk pada Kakbah di Mekkah Mukarramah. Para ulama sepakat bahwa bagi umat Islam yang berada di sekitar Kakbah dan dapat melihatnya, atau yang dapat menuju ke Ainul Kakbah, mereka harus menghadap langsung ke arah tersebut. Sedangkan bagi yang berada jauh dari Kakbah dan tidak dapat melihatnya, mereka cukup mengarahkan wajah ke arah kiblat. Namun, penentuan arah kiblat harus dilakukan dengan ijtihad maksimal. Hal ini penting, mengingat akurasi arah kiblat di beberapa masjid kuno di wilayah Ciayumajakuning menunjukkan adanya kemelencengan. Oleh karena itu, sering kali terdapat ketidak akuratan dalam penentuan arah kiblat di masjid-masjid tersebut.Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis akan melakukan penelitian mengenai : 1. Bagaimana metode penentuan arah kiblat Masjid Kuno Di Wilayah Ciayumajakuning? 2. Bagaimana tingkat akurasi arah kiblat Masjid Kuno Di Wilayah Ciayumajakuning? Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan adalah dengan cara observasi, uji akurasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis berbentuk narasi. Adapun hasil penelitian ini, bahwa masjid-masjid kuno yang ada di wilayah ciayumajakuning terdapat 8 masjid kuno ada beberapa yang sudah melakukan pengukuran arah kiblat dan yang belum melakukan pengukuran arah kiblat. Adapun akurasi arah kiblat perspektif ilmu falak di 8 masjid kuno tersebut hampir semua melenceng karena metode pengukuran arah kiblat yang dilakukan oleh kemenag tersebut yaitu melihat masjid yang sudah lama ada adapun yang tidak melenceng sangat sedikit itupun hanya menggunakan metode kompas saja, pada saat peneliti melakukan pengukuran dengan metode yang berbeda oleh kemenag yaitu menggunakan metode Mizwa Qibla Finder yang hasilnya akan lebih akurat.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Akurasi, Arah Kiblat, Mizwa Qibla Finder. |
Subjects: | K Law > KZ Law of Nations |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 24 Jul 2025 03:16 |
Last Modified: | 24 Jul 2025 03:16 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15618 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |