Pengembangan Destinasi Wisata Pantai Kejawanan Kota Cirebon Perspektif Fatwa Dsn-Mui No 108/Dsn-Mui/X/2016 Tentang Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah

Aas Mulia, (2025) Pengembangan Destinasi Wisata Pantai Kejawanan Kota Cirebon Perspektif Fatwa Dsn-Mui No 108/Dsn-Mui/X/2016 Tentang Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah. Bachelor thesis, S1-Ekonomi Syariah UIN SSC.

[img] Text
2108202053_1_cover.pdf

Download (849kB)
[img] Text
2108202053_2_bab1.pdf

Download (993kB)
[img] Text
2108202053_6_bab5.pdf

Download (211kB)
[img] Text
2108202053_7_dafpus.pdf

Download (251kB)

Abstract

Pengembangan pariwisata yang saat ini menjadi tren di beberapa negara adalah pengembangan pariwisata syariah. Pada kesesuaian destinasi wisata pantai dengan prinsip syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 108 Tahun 2016. pantai ini masih menghadapi beberapa permasalahan, seperti keterbatasan fasilitas air bersih, kurangnya kamar mandi di mushola, serta kebersihan yang belum terjaga akibat sampah yang berserakan. Selain itu, restoran di pantai ini belum memiliki sertifikat halal MUI, sehingga kehalalan makanan dan minuman bagi wisatawan Muslim belum dapat dipastikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan destinasi wisata Pantai Kejawanan Kota Cirebon Perspektif Fatwa DSN-MUI, hambatan dalam pengembangan destinasi wisata Patai Kejawanan. Serta perspektif Fatwa DSN MUI tentang pengembangan destinasi wisata Pantai Kejawanan Kota Cirebon. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, dan kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu pertama, Pantai Kejawanan dari tahun ke tahun mengelami perkembangan, mulai dari fasilitas wisata sudah mengalami perbaikan seperti adanya mushola, dan peningkatan kebersihan dari sebelumnya. Pengelolaan Pantai Kejawanan juga berdampak langsung pada ekonomi masyarakat setempat, dengan peningkatan jumlah pengunjung yang banyak membuka peluang bagi pedagang lokal dan lapangan kerja. Kedua, hambatan dalam pengembangan destinasi wisata Pantai Kejawanan terletak pada keterbatasan anggaran karena proses pengusulan dana mengikuti aturan pemerintah, yang memerlukan waktu dan tidak selalu langsung tersedia. Selain itu, kebersihan juga menjadi tantangan karena rendahnya kesadaran pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya. Ketiga, dalam perspektif fatwa DSN-MUI pengembangan Pantai Kejawanan sudah memenuhi prinsip islam yaitu seperti tersedianya fasilitas mushola, tempat wudhu, restoran, kamar bilas yang terpisah antara laki-laki dengan perempuan. Namun masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, seperti belum adanya sertifikat halal restoran dan sampah berserakan akibat rendahnya kesadaran pengunjung. Pantai disini juga melestarikan budaya lokal melalui pertunjukan tari topeng khas Cirebon. Untuk menjaga keamanan pengunjung, Pantai ini bekerjasama dengan Tim SAR dan Dinas Perhubungan, demi menjamin kenyamanan pengunjung.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 28 Jul 2025 03:26
Last Modified: 28 Jul 2025 03:26
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/15877

Actions (login required)

View Item View Item