Implikasi Pencatatan Perkawinan Dalam Perlindungan Hak Suami Dan Istri Perspektif Maqashid Syari’ah Menurut Al-Syatibi

Mirrah Afifah, (2025) Implikasi Pencatatan Perkawinan Dalam Perlindungan Hak Suami Dan Istri Perspektif Maqashid Syari’ah Menurut Al-Syatibi. Bachelor thesis, S1 - Hukum Keluarga UINSSC.

[img] Text
2008201013_1_cover.pdf

Download (3MB)
[img] Text
2008201013_2_bab1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2008201013_6_bab5.pdf

Download (986kB)
[img] Text
2008201013_7_dafpus.pdf

Download (969kB)
Official URL: https://uinssc.ac.id/

Abstract

Pernikahan adalah proses hukum, sehingga tindakan atau dampak dari pernikahan harus diakui dan dilindungi secara hukum. Jika perkawinan tidak dicatat secara sah, maka segala hal yang terkait dengan konsekuensi pernikahan tidak dapat diatasi secara hukum. Contohnya adalah hak isteri untuk nafkah, hak waris isteri, hak mahar istri dan berbagai masalah lainnya. Tapi sayangnya di Indonesia masih banyak yang belum menyadari pentingnya pencatatan perkawinan terlebih dilihat dari maqasid syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implikasi pencatatan perkawinan terhadap penetapan status dan tanggung jawab suami dan istri dalam hukum Islam dan bagaimana pencatatan perkawinan dapat melindungi hak suami dan istri perspektif maqashid syari’ah menurut Al-Syatibi. Penelitian ini menggunakan Library research yaitu penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan menggunakan metode seperti teknik pengumpulan data dan analisis data. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengaan menggunakan data primer dan sekunder. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu: 1) Pencatatan perkawinan penting dilakukan karena sejalan dengan prinsip hukum Islam dalam mencegah kemudharatan. Pencatatan ini tidak sekadar sunnah, tetapi mendekati kewajiban karena berdampak pada status hukum serta hak dan kewajiban suami istri. Dengan adanya akta nikah, negara dapat memberikan perlindungan hukum, dan pasangan yang dirugikan dapat menuntut haknya jika terjadi perselisihan. 2) Pencatatan perkawinan apabila dilihat melalui pendekatan maqashid syari’ah menurut Al�Syatibi dianggap termasuk dalam kategori maqashid syari’ah dharariyyah (kemashlahatan primer) yang bertujuan untuk melindungi agama, jiwa, akal, harta, dan keturunan. Sebagaimana telah ditegaskan oleh Al-Syatibi dalam teori maqashidnya bahwa dharariyyah merupakan aspek yang harus ada untuk menjaga kemashlahatan dunia dan akhirat.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Pencatatan Perkawinan, Maqashid Syari’ah, Al-Syatibi
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Depositing User: rosyidah rosyidah rosyidah
Date Deposited: 31 Jul 2025 03:22
Last Modified: 31 Jul 2025 03:22
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16233

Actions (login required)

View Item View Item