Putri Ghina Raudhotul Jannah, (2025) Tinjauan Kaidah Fikih Al‘adah Muhakkamah atas Tradisi Pemberian Seserahan kepada Calon Pengantin Perempuan(Studi Kasus Desa Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon). Bachelor thesis, S1 - Hukum Keluarga UINSSC.
![]() |
Text
2108201022_1_cover.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
2108201022_2_bab1.pdf Download (547kB) |
![]() |
Text
2108201022_6_bab5.pdf Download (305kB) |
![]() |
Text
2108201022_7_dafpus.pdf Download (318kB) |
Abstract
Di Indonesia sendiri mempunyai berbagai macam suku dan adat yang lahir di masyarakat dari sekian banyak adat salah satunya adalah adat yang terdapat dalam prosesi pernikahan yaitu seserahan adat ini dalam masyarakat Desa Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon merupakan adat menyerahkan perempuan kepada laki-laki yang dianggap dapat bertangggung jawab ini disimbolkan dari pemenuhan syarat barang bawaan yang harus dipenuhi lelaki. Barang tersebut diantaranya: keperluan dapur, keperluan kamar tidur, perlengkapan ibadah perempuan, kebutuhan untuk perawatan diri, pakaian, uang tunai dan emas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tinjauan kaidah Al-‘adah Muhakkamah dalam tradisi pemberian seserahan kepada calon pengantin perempuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field reaserch), sifat dari penelitian ini adalah menggunakan deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, kemudian dianalisis dengan metode desriptif analisis. Hasil dari penelitian ini yaitu: Pertama, prosesi adat perkawninan yang berlaku di Desa Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon memiliki beberapa tahapan salah satu tahapan yang ada yaitu prosesi seserahan, adat seserahan ialah adat untuk memberikan barang bawaan yang sudah disyaratkan dan disetujui oleh kedua belah pihak, dalam pelaksanaan nya pihak keluarga dari pengantin lelaki membawa dan menyerahkan barang kepada pihak keluarga dari pengantin perempuan. Kedua, tradisi seserahan yang terjadi di Desa Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon ini dihukumi boleh, hukum boleh ini dapat ditinjau dari kaidah Al-‘adah muhakkamah yang terdapat ketentuan yaitu jika suatu adat dilakukan terus menerus tidak adanya rongga waktu kosong, adat tesebut tidak menyalahi syariat dan dilakukan oleh semua maka adat tersebut dihukumi boleh dilakukan dan tidak melanggar syariat.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Adat Seserahan Kaidah |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam |
Depositing User: | rosyidah rosyidah rosyidah |
Date Deposited: | 31 Jul 2025 04:38 |
Last Modified: | 31 Jul 2025 04:38 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/16285 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |