Fauzan Hilmi Gunawan, (2023) MAKNA FILOSOFIS DALAM TRADISI GUAR BUMI DI DESA WERAGATI KECAMATAN PALASAH KABUPATEN MAJALENGKA. Bachelor thesis, S1-Aqidah Filsafat Islam.
![]() |
Text
1908303011_1_cover.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
1908303011_2_bab1.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
1908303011_6_bab5.pdf Download (403kB) |
![]() |
Text
1908303011_7_dafpus.pdf Download (1MB) |
Abstract
Tradisi guar bumi merupakan tradisi sedekah yang dilakukan oleh masyarakat Desa Weragati sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt., atas banyaknya limpahan rezeki yang datang kepada mereka, dengan hal tersebut membuat antusias masyarakat menjadi lebih besar baik dalam mempersiapkan tradisi guar bumi tersebut sampai kepada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dibawa sampai tradisi guar bumi itu usai. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan grounded theory melalui dua sumber data, pertama sumber data primer yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan juga dokumentasi dan kedua sumber data sekunder yang diperoleh melalui buku-buku dan artikel ilmiah terkait, metode yang dipakai dalam analisisnya yaitu metode triangulasi melalui teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai makna ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam tradisi Guar Bumi di Desa Weragati Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka. Adapun hasil yang diperoleh adalah (1) secara ontologi tradisi guar bumi merupakan tradisi yang di dalam nya mengandung unsur-unsur keislaman untuk menyembah kepada Allah Swt., mulai dari do’a bersama hingga makan bersama. (2) secara epistemologi, masyarakat Desa Weragati menggunakan rasionalitasnya untuk mengikuti seluruh kegiatan tradisi guar bumi, mulai dari penempatan tradisi guar bumi yang bukan di makam yang dikeramatkan melainkan di balai desa yang jauh dari sifat kesyirikan. (3) secara aksiologi, nilai yang terkandung di dalam tradisi guar bumi sebagaimana dalam tema yang diangkat oleh masyarakat di desa tersebut adalah Ngahiji, Walagri, Muntang Ka Gusti Nu Maha Suci artinya mengandung persatuan, kesehatan, dan kembali kepada Allah Swt., Yang Maha Suci.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 06:22 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 06:22 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/17288 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |