NILAI-NILAI FILOSOFIS TAHLILAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA GIRIMULYA KECAMATAN BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

Reza Widiya Nur, (2023) NILAI-NILAI FILOSOFIS TAHLILAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA GIRIMULYA KECAMATAN BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA. Bachelor thesis, S1-Aqidah Filsafat Islam.

[img] Text
1808303046_1_cover.pdf

Download (2MB)
[img] Text
1808303046_2_bab1.pdf

Download (406kB)
[img] Text
1808303046_6_bab5.pdf

Download (249kB)
[img] Text
1808303046_7_dafpus.pdf

Download (324kB)

Abstract

Nilai-Nilai filosofis adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidup yang terdapat dalam pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Nilai-nilai filosofis adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidup yang terdapat dalam pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filosofis yang terkandung dalam setiap tahapan ritual untuk memperingati hari kematian dalam tradisi jawa apabila dilihat dari aspek sosial, adat, kebudayan dan syari‟at Islam di Desa Girimulya Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka masih sangat kental, masyarakat saling berkontribusi untuk menjaga budaya dengan baik salah satunya adalah Tahlilan. Tahlilan adalah tradisi Islami yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia untuk memperingati hari kematian seseorang. Tahlilan ini bertujuan untuk mendoakan arwah yang telah meninggal. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: a). Observasi b). Dokumentasi c). Wawancara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Nilainilai filosofis yang terkandung dalam upacara hari kematian merupakan wujud terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Selain itu terdapat nilai filosofis yang terkandung dalam simbol yang dibutuhkan dalam ritual yaitu: Kembang tujuh rupa, bunga tujuh rupa melambangkan agar kehidupan manusia senantiasa mendapat pertolongan dari Allah SWT. Minyak wangi ialah melambangkan permohonan dari keharuman, filosofi minuman adalah bahwa air sebagai sumber kehidupan manusia, jadi manusia harus bisa irit dalam menggunakan air secara arif dan bijak, kinangan ialah menciptakan kehidupan yang bahagia. Bubur putih itu sebagai gambaran asal mulanya manusia. Sehingga Masyarakat dalam memperingati hari kematian, agar keluarga yang ditinggalkan hidup aman, bahagia dan tentram. Kata Kunci:

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 11 Sep 2025 02:51
Last Modified: 11 Sep 2025 02:51
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/17320

Actions (login required)

View Item View Item