Telaah Komparatif terhadap Perlindungan Anak Angkat dalam Perspektif Maqashid al-Syari'ah (Hifdz al-Nasl) Imam Al Ghazali dan Ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

M. Anggi Heriyanto, (2025) Telaah Komparatif terhadap Perlindungan Anak Angkat dalam Perspektif Maqashid al-Syari'ah (Hifdz al-Nasl) Imam Al Ghazali dan Ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002. Masters thesis, HKI UIN Siber Syekh Nurjati.

[img] Text
1. COVER - DAFTAR ISI.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2. BAB I.pdf

Download (290kB)
[img] Text
6. BAB V.pdf

Download (24kB)
[img] Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (379kB)

Abstract

uarga Islam Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Pembimbing: Prof. Dr. H. Wasman, M.Ag.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi perlindungan anak angkat dalam hukum Islam dan nasional di Indonesia. Meningkatnya praktik pengangkatan anak karena faktor sosial, ekonomi, dan bencana menuntut adanya sinergi antara hukum positif dan syariat Islam, khususnya konsep hifdz al-nasl menurut Imam Al-Ghazali.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perlindungan anak angkat berdasarkan UU No. 23 Tahun 2002 dan mengaitkannya dengan maqashid al-syari’ah, guna mencari titik temu antara keduanya.Rumusan masalah penelitian ini mencakup: (1) perlindungan anak angkat dalam perspektif hifdz al-nasl Imam Al-Ghazali, (2) perlindungan anak angkat menurut UU No. 23 Tahun 2002, dan (3) perbandingan serta integrasi kedua perspektif tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengn pendekatan normatif-yuridis dan analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam Al-Ghazali menekankan perlindungan keturunan sebagai tujuan utama syariat, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual anak angkat, tanpa mengubah status nasab. Di sisi lain, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 memberikan perlindungan hukum yang cukup komprehensif terhadap anak angkat, tetapi masih menghadapi tantangan implementasi, terutama dalam hal pencatatan status hukum dan perlindungan hak waris. Terdapat titik temu antara hukum positif dan syariat Islam, khususnya dalam aspek pemenuhan hak-hak dasar dan pelestarian identitas anak, meskipun perbedaan mendasar tetap ada pada aspek nasab dan kewarisan.Disarankan agar proses pengangkatan anak dilakukan sesuai prosedur hukum yang erlaku serta tetap menjaga identitas anak sesuai prinsip Islam. Edukasi publik juga perlu ditingkatkan untuk mencegah adopsi ilegal dan pelanggaran hak anak. Kata kunci: Anak angkat, hifdz al-nasl, Imam Al-Ghazali, UU Perl

[error in script]
Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Anak angkat, hifdz al-nasl, Imam Al-Ghazali, UU Perl
Divisions: Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Perdata Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 11 Sep 2025 08:12
Last Modified: 11 Sep 2025 08:12
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/17345

Actions (login required)

View Item View Item