M. Yusuf Supriyatna, (2015) Kerjasama Penggarapan Sawah dalam Perspektif Fiqih Mazhab Syafi'i (Studi Kasus di Desa Juntikebon Kabupaten Indramayu). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
SKRIPSI M.YUSUP SUPRIYATNA(WM BLM).pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
M.Yusup Supriyatna. NIM. 14112210096 : “Kerjasama Penggarapan Sawah dalam Perspektif Fiqih Mazhab Syafi'i (Studi Kasus di Desa Jutikebon Kabupaten Indramayu)”. Skripsi 2015. Desa Juntikebon merupakan Desa yang masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Namun dalam kenyataanya diantara masyarakat ada yang memiliki lahan pertanian (sawah atau ladang), akan tetapi tidak mampu mengolahnya (menggarapnya), ada pula di antara masyarakat yang tidak mempunyai lahan pertanian tetapi ada kemampuan untuk mengolahnya. Oleh karena itu keduanya melakukan kerjasama untuk mengolah lahan tersebut. Sebagian besar masyarakat Juntikebon adalah penganut mazhab Syafi‟i, namun apabila dikaitkan dengan kerjasama penggarapan sawah, ada kesenjangan antara praktik dan teori dari hukum fiqih muamalah Mazhab Syafi‟i. Penelitian ini dilakukan di Desa Juntikebon.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan hukum fiqih Mazhab Syafi‟i terhadap praktik kerjasama penggarapan sawah di Desa Juntikebon Kabupaten Indramayu. Sistem kerjasama penggarapan sawah diatur oleh aturan hukum fiqih muamalah yang dituntun oleh mazhab yang didalamnya berlandaskan kepada Al-Qur‟an dan Hadits. Dalam prakteknya sistem kerjasama penggarapan sawah di Desa Juntikebon seharusnya bertumpukan kepada aturan fiqih muamalah mazhab Syafi‟i, disamping terpengaruhi oleh hukum adat, hal itu dikarenakan mereka (masyarakat Desa Juntikebon) menganut mazhab Syafi‟i.selanjutnya praktek kerjasama penggarapan sawah ini yang telah terpengaruhi oleh hukum adat dikaji dan di tinjau menurut perspektif mazhab Syafi‟i. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif-analitik, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menguraikan suatu masalah secara obyektif dari obyek yang diselidiki.Tekhnik pengumpulan datanyadengan menggunakan metode wawancara, observasi langsung, dokumentasi dananalisa terhadap kitab-kitab fiqih. Setelah menganalisis kerjasama penggarapan sawah yang ada di Desa Juntikebon, dapat diperoleh hasil bahwa dilihat dari segi pelaksanaan akad, pembagian hasil serta berakhirnya akad, kerjasama maro dan mertelu di Desa Juntikebon sesuai dan tidak bertentangan dengan syariat hukum fiqih mazhab Syafi‟i, oleh kerena itu dianggap sah dan diperbolehkan. Namun, ada kesenjangan dalam kerjasama mercuma, didalamnya mengandung unsur ketidakjelasan dan ketidakadilan dalam pembagian hasilnya yang bisa merugikan salah satu pihak. Meskipun kerjasama tersebut telah menjadi adat kebiasaan, apabila dikaitkan dengan kaidah fiqih “Al-Ādatu muhakkamah” sistem kerjasama ini tetap tidak bisa dijadikan sebagai suatu hukum yang memperbolehkannya kerjasama tersebut karena tidak sesuai dengan aturan syarat „urf yang bisa dijadikan sebagai hukum. Kata kunci :Maro, Mertelu, Mercuma, Sawah, Adat
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 04 Jan 2017 02:46 |
Last Modified: | 12 Jun 2017 04:27 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/181 |
Actions (login required)
View Item |