KONSEP KETUHANAN DALAM AJARAN KOMUNITAS SUKU DAYAK HINDU-BUDHA BUMI SEGANDU INDRAMAYU

NUR ARIANATA, (2013) KONSEP KETUHANAN DALAM AJARAN KOMUNITAS SUKU DAYAK HINDU-BUDHA BUMI SEGANDU INDRAMAYU. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
NUR ARIANATA _ 07510008_ok-min.pdf

Download (899kB) | Preview

Abstract

NUR ARIANATA : Kajian tentang konsep ketuhanan tetap menarik dan masih menjadi topik perbincangan, dikarenakan sampai saat ini masih banyak diperbincangkan masyarakat khususnya di Indonesia yang belum memahami dan mengetahui persoalan ini. Kajian ketuhanan ini akan digali dari ritualritual dan kepercayaan menurut ajaran komunitas Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu. Dalam penelitian ini dirumuskan masalah yang terkait dengan latar belakang tersebut yakni: bagaimana konsep ketuhanan dalam ajaran komunitas Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu? Untuk mengetahui, mengeksplorasi, memahami dan menambah pengetahuan tentang ritual-ritual dan kepercayaan, khususnya yang berkaitan dengan konsep ketuhanan komunitas Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu. Untuk tujuan itu digunakan metode kualitatifetnometodologi, data yang dikumpulkan berupa data primer dan skunder. Tekhnik pengumpulan data dengan cara in-dept interview dan observasi partisipatoris. Sementara tekhnik analisis data dengan deskriptif, meliputi; reduksi data, display data, dan membuat kesimpulan. Dari penelitian ini dihasilkan beberapa kesimpulan: Pertama, pendiri komunitas Suku Dayak Indramayu adalah Ki Takmad Diningrat (ketua komunitas). Tahun 1974, ia mendirikan perguruan dengan nama Silat Serbaguna. Selanjutnya, perguruan itu pada tahun 1976 berganti nama menjadi Jaka Utama. Kemudian berganti lagi menjadi ajaran sejarah alam ngaji rasa. Ki Takmad, memperdalam ilmunya, khususnya ilmu kebathinannya dengan berguru pada alam. Kedua, ajaran komunitas Suku Dayak Indramayu dirumuskan dalam Sejarah Alam Ngaji Rasa. Kata Sejarah artinya perjalanan hidup seseorang, perjalanan dari awal, tengah sampai akhir hidupnya. Alam adalah ruang lingkup kehidupan. Terakhir, Ngaji rasa disini adalah tata cara atau pola hidup manusia. Ketiga, ritual-ritual dan kepercayaan dalam komunitas Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu sangat dijunjung tinggi. Ki Takmad akhirnya menemukan falsafah hidup tentang “kebenaran” yang diyakini bersumber dari “Nur Alam” (cahaya alam), yaitu bumi dan langit. Bahkan, dalam kepercayaan tersebut, sosok Tuhan atau zat yang memberi kehidupan bagi manusia dipersonifikasikan dengan figur wanita. Mereka menamakannya Nyi Dewi Ratu. Ki Takmad sendiri berkata bahwa seorang laki-laki harus berbakti kepada anak dan istri. Keywords: ketuhanan, suku dayak Indramayu, ritual-ritual, ajaran-ajaran, sejarah alam ngaji rasa

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 11 Apr 2017 02:08
Last Modified: 11 Apr 2017 02:08
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/1931

Actions (login required)

View Item View Item