Suparman, (2011) PERKAWINAN DINI DAN LATARBELAKANGNYA ( Studi Kasus di Desa Tawangsari Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
Suparman-min.pdf Download (589kB) | Preview |
Abstract
Suparman; PERKAWINAN DINI DAN LATARBELAKANGNYA (Studi Kasus di Desa Tawangsari Kec. Losari Kabupaten Cirebon) Perkawinan dini merupakan suatu ikatan lahir batin yang dilakukan antara seorang laki-laki yang di bawah umur 19 tahun dan seseorang perempuan yang di bawah umur 16 tahun. Oleh karenanya perkawinan dini merupakan suatu perkawinan yang tidak sejalan dengan Undang-undang No. 1 tahun 1974. Karena di dalam Undang-undang itu sendiri dijelaskan, bahwa batasan usia perkawinan, yaitu umur 16 tahun (perempuan) dan 19 tahun (laki-laki), sebagaimana yang ditegaskan di dalam pasal 7 ayat (1). Sampai saat ini perkawinan seperti itu masih terjadi di kalangan masyarakat, terutama masyarakat Desa Tawangsari, bahkan masyarakat menganggapnya suatu hal yang biasa dan jumlah orang yang melakukan perkawinan dini dari tahun 2007 s/d 2009 pun cenderung bertambah. Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu menggunakan perumusan masalah; wilayah penelitian fikih munakahat, dan jenis masalah kesenjangan antara Undang-undang No. 1 tahun 1974 pasal 7 ayat (1) dengan realita yang ada di Desa Tawangsari, pertanyaan penelitian yang digunakan adalah Bagaimana angka dan proses perkawinan dini di Desa Tawangsari Kec. Losari Kabupaten Cirebon dari tahun 2007 s/d 2009?, dan latarbelakang apa saja yang menyebabkan terjadinya perkawinan dini di Desa Tawangsari Kec. Losari Kabupaten Cirebon?. Dari kerangka berfikir dan latarbelakang masalah seperti itulah, setidaknya dalam penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui bagaimana proses dan angka perkawinan dini di Desa Tawangsari Kec. Losari Kabupaten Cirebon dari tahun 2007 s/d 2009, dan apa yang melatarbelakangi terjadinya perkawinan dini di Desa Tawangsari Kec. Losari Kabupaten Cirebon. Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan empiric.adapun sumber data primer yang digunakan adalah keterangan responden (pelaku, kerabat, masyarakat dan pihak yang terkait) dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan teknik analisa data, yaitu description analisis dengan mengkaitkan teori-teori dari pustaka. Dari hasil observasi dan analisis permasalahan itulah yang kemudian dapat disimpulkan, bahwa masyarakat Desa Tawangsari masih melakukan perkawinan dini dan masyarakatnyapun menganggapnya suatu hal yang biasa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah orang yangmelakukan perkawinan dini dari tahun ke tahun cenderung bertambah, terutama pada tahun 2007 s/d 2009. Jumlah orang yang melakukan perkawinan dini pada tahun 2007 s/d 2009 sebanyak 16 orang dengan rincian pada tahun 2007 sebanyak 4 orang, tahun 2008 sebanyak 5 orang dan tahun 2009 sebanyak 7 orang. Adapun proses yang dilakukan untuk terlaksanakanya perkawinan tersebut, yaitu dengan cara pemanipulasian data lahir, yang dilakukan oleh pihak orang tua atau wali dengan adanya bantuan dari aparat yang terkait. Sedangkan latarbelakang yang menyebabkan terjadinya perkawinan dini di Desa Tawangsari Kec. Losari Kabupaten Cirebon adalah latar belakang ekonomi, latarbelakang pendidikan, latarbelakang lingkungan dan latarbelakang adat. Adapun latarbelakang yang mendominasi dan sangat rawan terjadinya perkawinan dini adalah latarbelakang ekonomi.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan (Umum) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah) |
Depositing User: | tuti alawiyah alawiyah |
Date Deposited: | 02 May 2017 03:46 |
Last Modified: | 02 May 2017 03:46 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/2413 |
Actions (login required)
View Item |