IMPLIKASI PELAKSANAAN NIKAH DI BAWAH UMUR TERHADAP TINGKAT PERCERAIAN (Studi Kasus di Desa Bayalangu Kidul Kec. Gegesik Kab. Cirebon)

MOH SAID RAMADHAN, (2017) IMPLIKASI PELAKSANAAN NIKAH DI BAWAH UMUR TERHADAP TINGKAT PERCERAIAN (Studi Kasus di Desa Bayalangu Kidul Kec. Gegesik Kab. Cirebon). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
MOH SAID RAMADHAN-min.pdf

Download (449kB) | Preview

Abstract

MOH SAID RAMADHAN NIM: 14122110864 : “Implikasi Pelaksananaan Nikah di Bawah Umur Terhadap Tingkat Perceraian (Studi Kasus di Desa Bayalangu Kidul Kec. Gegesik Kab. Cirebon)” Pernikahan bertujuan menciptakan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan raḥmah. Untuk mewujudkan tujuan pernikahan maka pemerintah telah menetapkan undang-undang yang mengatur tentang batasan usia perkawinan yaitu undang-undang perkawinan No. 1 tahun 1974. Batasan usia tidak diatur secara spesifik dalam Islam akan tetapi Islam mengatur batas kemampuan bagi seorang yang akan melakukan pernikahan. Akan tetapi masih terdapat masyarakat yang kurang memahami aspek kedewasan dan batasan usia karena pengaruh lingkungan dan sosial di kalangan mereka sehingga pelaksanaan pernikahan di bawah umur masih terjadi di kehidupan masyarakat hingga saat ini khususnya di desa Bayalangu Kidul. Dari deskripsi masalah tersebut yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan nikah di bawah umur di desa Bayalangu Kidul kec. Gegesik kab. Cirebon? Kemudian bagaimana tingkat perceraian yang terjadi sebagai akibat dari pernikahan di bawah umur di desa Bayalangu Kidul kec. Gegesik kab. Cirebon?. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan nikah di bawah umur di desa Bayalangu Kidul kec. Gegesik kab. Cirebon dalam melangsungkan pernikahan di bawah umur. Serta untuk mengetahui tingkat perceraian sebagai akibat dari nikah di bawah umur di desa Bayalangu Kidul kec. Gegesik kab. Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan empirik dan yuridis, dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dan dianalisis dengan menggunakan metode induktif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan nikah di bawah umur di desa Bayalangu Kidul ditempuh dengan berbagai cara, antara lain: Mengajukan dispensasi nikah ke pengadilan, melakukan manipulasi umur pasangan calon pengantin dan melakukan cara nikah di bawah tangan. Adapun Penyebab terjadinya pernikahan di bawah umur di desa Bayalangu Kidul 80% diakibatkan karena hamil di luar nikah, sedangkan sisanya sebanyak 20% karena khawatir timbulnya fitnah. Selain itu usia yang masih muda pada pasangan nikah di bawah umur menyebabkan mereka kurang memahami hak dan kewajiban sebagai suami dan isteri, sehingga dalam menjalani kehidupan rumah tangga sering mengalami pertengkaran dan perselisihan yang mengakibatkan rumah tangganya tidak harmonis. Akan tetapi angka perceraian yang terjadi terbilang cukup rendah, dari 15 pasangan yang menikah di bawah umur hanya 4 yang memutuskan bercerai. Hal ini menunjukkan ketidakharmonisan pasangan nikah di bawah umur tidak selalu berujung pada perceraian.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: tuti alawiyah alawiyah
Date Deposited: 02 May 2017 07:01
Last Modified: 02 May 2017 07:01
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/2461

Actions (login required)

View Item View Item