NURFINE DWI ROSTIKA, (2012) PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP EKOSISTEM DI SMP NEGERI 2 CILEDUG KABUPATEN CIREBON. Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
127360052_NURFINE DWI ROSTIKA__ok.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
NURFINE DWI ROSTIKA : Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pada Konsep Ekosistem Di SMP Negeri 2 Ciledug Kabupaten Cirebon” Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih banyaknya pembelajan biologi yang berpusat pada guru sebagai pemberi pengetahuan pada siswa. Padahal pembelajaran biologi tidak bisa disampaikan dengan teori atau produk dan sedikit proses saja, akan tetapi seorang guru dituntut untuk membuktikan teori tersebut bahkan mengembangkan keterampilan proses sains, berpikir induktif, sikap ilmiah, keterampilan memanupulasi alat, keterampilan komunikasi yang semuanya terintegrasi dalam keterampilan dasar bekerja ilmiah. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan sendiri. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang ideal untuk mengembangkan keterampilan proses sains siswa (KPS). KPS yang diungkap dalam penelitian ini adalah mengamati (observasi), mengelompokan (klasifikasi), interpretasi (menafsirkan), memprediksi, berhipotesis, dan mengkomunikasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perbedaan peningkatan KPS siswa yang menggunakan model model inkuiri terbimbing dan yang tidak menggunakan model inkuiri terbimbing (2) Untuk mengetahui aktivitas KPS siswa pada saat pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing (3) Untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model inkuiri terbimbing. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah instrumen tes (pretest dan postest), lembar observasi dan angket. Sampel yang diambil dengan teknik Purposive sampling adalah siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen sebanyak 40 siswa dan kelas VII D sebagai kelas kontrol sebanyak 40 siswa. Data hasil penelitian kemudian di analisis dengan menggunakan SPSS 16 for window melalui uji normalitas, homogenitas, dan uji T. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) berdasarkan hasil tes rata-rata N-gain per indikator KPS untuk keterampilan dengan persentase tertinggi adalah keterampilan observasi sebesar 0.65, sedangkan keterampilan dengan persentase terendah adalah keterampilan interpretasi sebesar 0.33 semuanya berada dalam kategori sedang. Secara keseluruhan peningkatan hasil KPS kelas eksperimen lebih tinggi (0.54 dengan kriteria sedang) dibandingkan dengan kelas kontrol (0.24 dengan kriteria rendah). Beradasarkan uji T, diperoleh nilai sig. 0,000 < (0,05) yang berarti terdapat perbedaan signifikan peningkatan KPS antara siswa yang menggunakan model inkuiri terbimbing dengan yang tidak menggunakan model inkuiri terbimbing. (2) KPS siswa pada saat pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing hanya ada empat keterampilan yang mengalami peningkatan yaitu keterampilan mengamati, klasifikasi, memprediksi dan berkomunikasi. Keempat aspek keterampilan tersebut berada pada kriteria baik sedangkan keterampilan interpretasi dan berhipotesis berada pada kriteria kurang. (3) berdasarkan hasil analisis angket sebagian besar dari siswa merasa tertarik dengan penerapan model inkuiri terbimbing, hal ini ditunjukan dengan hasil analisis angket rata-rata kelas yang sebagian besar siswa merespon positif sebanyak 81.7% dengan kategori sangat kuat, sedangkan berdasarkan respon pada setiap siswa menyatakan 70% (sangat Kuat) dan 30% (kuat). Kata Kunci : Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains (KPS)
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Pendidikan > Pendidikan (Umum) |
Depositing User: | tuti alawiyah alawiyah |
Date Deposited: | 23 Jan 2017 07:48 |
Last Modified: | 06 Jun 2017 07:37 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/391 |
Actions (login required)
View Item |