Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.Sertifikat HAKI Penelitian.Aan Jaelani (2019) Peta Gerakan Dan Pemikiran Islam Di Cirebon Pada Tahun 1990-an Dan 2000-an; Dinamika Ekonomi, Sosial, Dan Politik. 000232485.
|
Text
2 HaKI_Peta_Gerakan_Cirebon_2019.pdf Download (483kB) | Preview |
Abstract
Kebangkitan intelektualisme Islam di Indonesia dengan para pencetusnya dalam proses perkembangannya sangat penting dicatat untuk menemukan relasi dan varian dari setiap gerakan dan pemikiran Islam yang ada di Cirebon. Secara periodik, ada perbedaan antara gerakan dan pemikiran Islam di Indonesia pada tahun 1990-an dan 2000-an, baik corak maupun agenda yang diperjuangkannya. Gerakan dan pemikiran Islam pada kedua era tersebut perlu dipetakan, atau paling tidak dibuat suatu tipologi, sehingga akar kesejarahan dan dinamika ekonomi, sosial, dan politiknya menunjukkan orisinalitas atau keberlanjutan dari gerakan dan pemikiran yang telah berkembang sebelumnya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif. Penelitian kualitatif terkait dengan penggunaan data kualitatif seperti teks, dokumen, hasil wawancara, dan observasi partisipan untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial. Metode yang digunakan adalah fenomenologis dan verstehen sebagai cara peneliti untuk memahami makna, masyarakat, serta konteks budaya dan sosial di mana masyarakat hidup di dalamnya. Pendekatan ini juga digunakan untuk mereview biografi, sejarah dan informasi budaya yang bertujuan dapat menjelaskan, bukan hanya perbedaan antar gerakan dan pemikiran Islam tahun 1990-an dan 2000-an, melainkan juga corak, karakteristik, dan tema yang menjadi wacananya. Kesimpulan penelitian ini bahwa akar sejarah gerakan dan pemikiran Islam di Cirebon dipengaruhi sejak masa-masa awal proses Islamisasi dengan keberagaman gerakan dan pemikiran Islam yang ada. Tipologi gerakan dan pemikiran Islam di Cirebon turut pula dipengaruhi oleh dinamika gerakan dan pemikiran Islam di Indonesia yang sejak tahun 1970-an sampai 1990-an pada awalnya difokuskan pada gagasan penting membangun suatu tatanan nation-state yang berpihak kepada masyarakat (al-mashlahat al-‘ammah). Tahun 1990-an melahirkan gerakan dan pemikiran Islam yang memiliki kesinambungan ideologis dan sosiologis dengan gerakan Islam tradisional dan Islam modernis. Kemudian pada era 2000-an sebagai kelanjutan dari era reformasi muncul pemikiran Islam liberal dengan corak gerakan dan pemikiran Islam yang memiliki model dan karakteristiknya sendiri. Aksi gerakan dan wacana pemikiran Islam di Indonesia pada era 1990-an dan 2000-an mengalami pergeseran paradigm, agenda gerakan dan pemikirannya dari masa sebelumnya yang menampilkan “wajah baru” yang mempengaruhi stereotype masyarakat dunia, baik corak dan karakteristik gerakannya yang berupa Islam moderat maupun Islam fundamentalis. Di kalangan NU di Cirebon, kemunculan post-tradisionalisme dan pergulatan kaum muda NU dilatarbelakangi oleh tradisi pemikiran NU yang bertujuan mewujudkan Islam rahmatan lil’alamin bersama nilai-nilai pengejawantahannya. Karena itu, gerakan dan pemikiran Islam di Cirebon pada mulanya menunjukkan representasi atas Islam lokal Cirebon, kemudian mengalami transformasi sebagai “Gusdurian” atau Gus Dur’s followers dengan pribumisasi Islamnya yang menunjukkan adanya pergulatan akibat dinamika ekonomi, sosial, dan politik.
Item Type: | Patent |
---|---|
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Ekonomi Syariah |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 19 Jan 2021 08:50 |
Last Modified: | 19 Jan 2021 08:51 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/4189 |
Actions (login required)
View Item |