Rosdiyana Agestin, (2021) PEMAKNAAN ISTILAH PEREMPUAN DALAM AL-QUR’AN (Kajian Semantik Terhadap Penafsiran Fakhruddin Ar-Razi dalam Tafsir Mafatih{ul Gaib). Bachelor thesis, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
COVER DLL.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (784kB) | Preview |
|
|
Text
DAPUS.pdf Download (445kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Perempuan dalam al-Qur‟an diekspresikan dengan berbagai istilah diantaranya yaitu kata an-Nisa’, al-Unsa dan al-Mar’ah, kata sifat yang disandarkan pada bentuk mu’anas dan berbagai kata ganti (pronoun) yang mengarah pada jenis kelamin perempuan. Kata an-Nisa>’, al-Unsa, dan al- Mar’ah/al-Imra’ah, adalah tiga istilah yang banyak dijumpai dalam al-Qur‟an yang ketiganya sama-sama mengarah pada makna “Perempuan” namun memiliki redaksi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis mencoba untuk mengupas makna yang terkandung pada ketiga istilah perempuan tersebut melalui kajian tafsir menggunakan teori Izutsu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna yang terkandung dalam masing-masing istilah perempuan dalam al-Qur‟an yang dipahami dengan penafsiran Fakhruddi>n ar-Ra>zi> dalam kitab tafsir Mafa>tih{u Gaib. Jenis penelitian yang penulis gunakan untuk mengolah data penelitian ini yaitu penelitian kualitatif kepustakaan (library research). Dan metode yang digunakan adalah tematik term. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pembahasan mengenai istilah-istilah perempuan dalam al-Qur‟an dapat dianalisis dengan pendekatan tafsir. Ada 3 istilah yang disebutkan dalam al-Qur‟an untuk memaknai kata “perempuan” diantaranya, Pertama, kata an-Nisa>’ yang maknanya lebih condong pada gender perempuan dan bersifat jama‟. Dalam tafsirnya surat al-Ah{za>b [33]: 55, ar-Ra>zi> menjelaskan bahwa kata an-Nisa>’ dalam ayat tersebut bermakna “perempuan-perempuan Mu‟min”. Sebab, kata an-Nisa>’ yang makna dasarnya perempuan berelasi dengan lafadz Aima>nuhum. Kedua, kata al-Uns\a> memiliki makna yang lebih condong pada kondisi perempuan secara biologis. Seperti dalam al-Qur‟an surat al-An’a>m [6]: 143 ar-Ra>zi> menjelaskan bahwa kata al-Uns\a> dalam ayat tersebut digunakan untuk mengidentifikasi jenis kelamin hewan. Jadi, kata al-Uns\a> dalam ayat tersebut berelasi dengan lafad ad{-D{a>’n dan al-Ma’zi dari situ lahirlah makna hewan ternak berjenis betina. Ketiga, kata al-Mar’ah/al-Imra’ah yang maknanya lebih condong pada perempuan dewasa dan bersifat tunggal. Seperti dalam al-Qur‟an surat at-Tah{ri>m [66]: 11 ar-Ra>zi> menjelaskan bahwa kata al- Imra’ah dalam ayat tersebut bermakna istri Fir‟aun yakni Asiyah binti Muza>h{im. Jadi, kata al-Imra’ah dalam ayat tersebut berelasi dengan lafadz Fir‟aun. Kata kunci: Perempuan, Fakhruddi>n ar-Ra>zi>, Semantik
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama Filsafat, Psikologi, Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | tuti alawiyah alawiyah |
Date Deposited: | 07 Sep 2021 03:52 |
Last Modified: | 07 Sep 2021 04:03 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/5183 |
Actions (login required)
View Item |