Pembinaan Sikap Keagamaan Melaui Keteladanan Guru Dan Budaya Sekolah Siswa MTs Prakarya PUI Panjalin Kabupaten Majalengka

Dirmanto, and Ahmad Asmuni, and Suteja, (2021) Pembinaan Sikap Keagamaan Melaui Keteladanan Guru Dan Budaya Sekolah Siswa MTs Prakarya PUI Panjalin Kabupaten Majalengka. My Campaign Journal, 2 (4). ISSN 715-6168

[img]
Preview
Text
8. jurnal nasional Pembinaan Sikap Keagamaan Melaui Keteladanan Guru Dan Budaya Sekolah Siswa MTs Prakarya PUI Panjalin Kabupaten Majalengka.pdf

Download (299kB) | Preview

Abstract

Maraknya kasus pelanggaran kriminal dan amoral yang dilakukan oleh pelajar telah mencoreng eksistensi lembaga pendidikan sebagai wadah penanaman nilai-nilai moral terdahap peserta didik. Di antara perilaku yang dilakukan pelajar adalah tawuran, kekerasan kepada guru, seks bebas, pornografi dan narkotika. Untuk menanggulangi hal seperti itu, diperlukan upaya atau tindakan agar peserta didik memiliki karakter yang baik yaitu di antaranya pembinaan sikap keagamaan. Pembinaan sikap keagamaan dapat dibangun melalui nilai-nilai moral yang dikembangkan oleh sekolah melalui pengajaran, nasihat, pemotivasian, penegakkan aturan dan yang lebih bermakna dengan keteladanan guru dan budaya sekolah yang diterapkan oleh lembaga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Keteladanan yang diperlihatkan oleh guru dalam membina sikap keagamaan siswa; 2) Budaya yang diterapkan sekolah dalam membina sikap keagamaan siswa; 3) hasil dari keteladanan yang diperlihatkan guru dan budaya yang diterapkan sekolah terhadap sikap keagamaan siswa; 4) faktor pendukung dan penghambat dalam membina sikap keagamaan melaui keteladanan guru dan budaya sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptik analitik dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di MTs Prakarya PUI Panjalin Kabupaten Majalengka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) keteladanan yang diperlihatkan oleh guru dalam membina sikap keagamaan siswa melalui sikap ketaqwaan, berakhlak mulia, kejujuran, kedisiplinan, adil dan objektif yang dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dalam kegiatan keagamaan yang ada di madrasah; 2) budaya yang diterapkan sekolah dalam membina sikap keagamaan siswa meliputi: budaya jujur, budaya malu, budaya tanggung jawab, budaya religius (doa sebelum dan sesudah belajar, tahsin dan tahfidz Qur’an, shalat dzuhur berjama’ah dan shalat jum’at, pembinaan keputrian bagi putri, pembisaan infaq/sedekah, menjaga kebersihan), literasi, upacara bendera, kegiatan ekstrakurikuler, dan pengembangan diri minat dan bakat. 3) hasil pembinaan sikap keagamaan melalui keteladanan guru dan budaya sekolah yaitu siswa memiliki kemandirian dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di madrasah, berakhlak mulia dan memiliki prestasi akademik. 4) faktor pendukung pembinaan sikap keagamaan siswa melalui keteladanan guru dan budaya sekolah yaitu; kepemimpinan kepala madrasah, partisipasi guru dan warga madrasah serta lingkungan madrasah yang kondusif. Faktor penghambat yaitu pengawasan yang tidak optimal, kurangnya pemodelan dari guru, serta kurangnya partisipasi orang tua.

[error in script]
Item Type: Article
Subjects: Pendidikan > Teori dan Praktek Pendidikan
Pendidikan > Teori dan Praktek Pendidikan > Pendidikan Menengah dan Pendidikan Menengah Atas
Divisions: Fakultas Pascasarjana > Program Magister > Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 07 Jan 2022 08:28
Last Modified: 02 Aug 2022 17:01
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/5946

Actions (login required)

View Item View Item