Izzuddin Washil, and Ahmad Khoirul Fata, (2018) HADIS GADIR KHUM DALAM PANDANGAN SYIAH DAN SUNNAH. Jurnal AL-DZIKRA :Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits, 12 (1). pp. 51-74.
|
Text
Jurnal Hadis Ghadir Khum.pdf Download (436kB) | Preview |
Abstract
Hadis Gadir Khum yang menjadi titik tolak perpisahan mazhab Sunni dan Syiah juga terdapat dalam kitab-kitab hadis utama kaum Sunni. Seperti kaum Syiah, para ulama Sunnah juga mengakui keabsahan derajat hadis-hadis tersebut. Bahkan hadis-hadis itu dianggap mutawatir. Namun demikian, antara kaum Syiah dan Sunni memiliki pemahaman yang berbeda terhadap hadis-hadis tersebut. Perbedaan terjadi dalam memahami kata mawlā. Sunni berpendapat bahwa kata itu bermakna pelindung/penolong, sementara Syiah berpendapat bahwa kata itu bermakna khalifah/pemimpin. Perbedaan pemahaman ini membawa kedua kelompok tersebut terlibat dalam pertengkaran sepanjang sejarah Islam. Namun demikian, banyak kalangan di Sunni dan Syiah yang berupaya membangun hubungan harmonis dengan mencari hal-hal yang sama di antara keduanya. Semata-mata untuk kepentingan ukhuwwah Islāmiyyah dan kejayaan umat Islam.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 24 Feb 2022 03:50 |
Last Modified: | 24 Feb 2022 03:50 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/6253 |
Actions (login required)
View Item |