NUR KHABIBAH, (2022) MAKNA AIR DALAM TRADISI SUMUR UMEB MENURUT KEPERCAYAAN MASYARAKAT KEMPEK-GEMPOL-CIREBON (ANALISIS TEOLOGI LINGKUNGAN HARUN NASUTION). Bachelor thesis, IAIN SYEKH NURJATI. S1 AFI.
|
Text
AWALAN DLL.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (484kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (275kB) | Preview |
|
|
Text
DAPUS.pdf Download (280kB) | Preview |
Abstract
Setiap daerah mempunyai Tradisi, kebudayaan, ciri khas tersendiri untuk membedakan dengan daerah lainnya. Salah satunya Tradisi Sumur Umeb di Desa Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Tradisi yang terjadi pada 15 Sya’ban (Bulan Hijriyyah) di Sumur-sumur Kuno yang ada di Desa Kempek pada sore Hari Menjelang Maghrib. Air tersebut mengeluarkan gelembung-gelembung kecil seperti air yang di rebus, namun bedanya air tidak panas. Masyarakat Desa Kempek mempercayai tradisi Sumur Umeb sehingga masih ada hingga saat ini. Air merupakan bagian dari lingkungan, Keterkaitan ini termasuk kedalam kehendak Allah (Teologi) mencakup manusia dan lingkungannya. Adapun Rumusan Masalah dari Penelitian ini yaitu (1) Bagaimana Makna Air Dalam Tradisi Sumur Umeb Menurut Kepercayaan Masyarakat Desa Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon? (2) Bagaimana Makna Air Sumur Umeb Menurut Analisis Teologi Lingkungan Harun Nasution? Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Makna Air Dalam Tradisi Sumur Umeb Menurut Kepercayaan Masyarakat Desa Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon dan Makna Air Dalam Tradisi Sumur Umeb Analisis Teologi Lingkungan Harun Nasution. Dalam Skripsi ini penulis menggunakan penelitian lapangan yang merupakan jenis penelitian kualitatif yakni dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan menggunakan Teori Teologi Lingkungan Harun Nasution. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Makna air dalam Tradisi Sumur Umeb yakni air ini dianggap sakral oleh masyarakat Desa Kempek. Karena air dianggap mempunyai khasiat untuk menyembuhkan penyakit, melancarkan rezeki. Masyarakat juga menganggap air tersebut seperti air zam-zam karena terjadi pada nishfu sya’ban layaknya sejarah sumur zam�zam. Air sngat dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari, untuk kegiatan domestik maupun kegiatan agama seperti thaharah atau bersuci. Selain itu masyarkat menganggap bahwa air itu bagian dari lingkungan, sedangkan manusia dan lingkungan itu saling membutuhkan. Hal ini dapat berkaitan dengan teologi lingkungan perspektif Harun Nasution bahwa manusia, lingkungan, hewan, dan tumbuhan sama-sama makhluk Allah, sama-sama harus dijaga.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Makna Air, masyarakat, Teologi Lingkungan, Harun Nasution |
Subjects: | Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Filsafat Agama |
Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
Date Deposited: | 20 Oct 2022 02:15 |
Last Modified: | 20 Oct 2022 02:15 |
URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/8097 |
Actions (login required)
View Item |