MENANGISI KEMATIAN DALAM PERSPEKTIF HADIS DAN PSIKOLOGI (Studi Ma’anil Hadits)

Muhammad Rifqi Andani, (2022) MENANGISI KEMATIAN DALAM PERSPEKTIF HADIS DAN PSIKOLOGI (Studi Ma’anil Hadits). Bachelor thesis, IAIN SYEKH NURJATI. S1 ILH.

[img]
Preview
Text
AWALAN DLL.pdf

Download (883kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (333kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (147kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAPUS.pdf

Download (179kB) | Preview

Abstract

Tangisan ketika orang yang disayangi meninggal dunia tentu tidak dapat dihindari, itu merupakan sifat dasar manusia. Maka dari itu kesedihan serta tangisan terhadap mayit dianggap wajar selama tidak berlebihan. Namun, dalam beberapa kasus bisa sampai menimbulkan gangguan mental dan terkadang sampai depresi. Maka dari itu penulis merasa perlu mencari cara mengatasi masalah tersebut. Untuk hal itu penulis akan melihatnya dari sudut pandang hadis dan juga psikologi. Lantas bagaimanakah kualitas hadis mengenai fenomena tersebut sehingga dapat dijadikan sebagai dalil dalam beramal? Bagaimana pandangan hadis yang sebenarnya terhadap hal ini? Apakah benar hadis tidak membenarkan perilaku tersebut atau malah sebaliknya? Serta bagaimana pandangan psikologis dalam menanggapi kejadian seperti ini sebagai upaya untuk terhindar dari gangguan mental, depresi, dan masalah lainnya? Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif, karena menurut penulis metode ini sangat cocok dengan objek penelitian. Data yang dipakai dalam penelitian berupa data kualitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder yang kemudian diinterpretasikan sehingga menjadi suatu kesatuan. Pengumpulan data sepenuhnya dilakukan melalui studi pustaka sampai menemukan hasil yang dituju dengan data yang akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat hadis yang membolehkan tangisan terhadap mayit adalah shahīh lidzātih dan dapat dijadikan sebagai suatu hujjah. Dalam pandangan hadis, tangisan terhadap mayit diperbolehkan selama tidak disertai dengan ratapan, raungan, kata-kata serta perbuatan yang tidak dibenarkan syariat. Sedangkan dari sudut pandang psikologi, menangisi kepergian mayit lebih dianjurkan daripada menahan tangisannya karena akan berakibat pada timbulnya gangguan mental dan akal apabila dengan sengaja ditahan. Pengendalian emosi juga diperlukan supaya bisa melewati kejadian tersebut tanpa panik yang ditakutkan berakibat pada pikiran yang terganggu.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Menangisi Kematian, Ma’anil Hadits, Psikologi
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > Psikologi
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 21 Oct 2022 02:42
Last Modified: 21 Oct 2022 02:42
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/8120

Actions (login required)

View Item View Item