PEMAKNAAN KATA MA<LIK DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)

MUHAMMAD RIFQI DURRUNNAFIS, (2022) PEMAKNAAN KATA MA<LIK DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Bachelor thesis, IAIN SYEKH NURJATI. S1 IAT.

[img]
Preview
Text
1 COVER.pdf

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (398kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (287kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (285kB) | Preview

Abstract

Konsep ketuhanan dalam agama Islam merupakan hal yang mendasar dan krusial, karena dengan konsep ini para pemeluk agama Islam dapat mengenal identitas dan jatidiri agamanya. Dalam kajian keIslaman konsepsi ketuhanan disebut dengan tauhid. Setidaknya ada metodologi umum dalam pembahasan Tauhid salah satunya adalah memahami tauhid sebagai konsep mengenal tuhan serta konsep keesaan-Nya dalam hak penyembahan. Dan yang mewakili metodologi ini adalah para ulama fiqih, tasawuf, hadist, dan tentunya ulama tafsir al-Qur’an. Dalam bahasa Arab, setiap kata adalah wadah dari makna yang disimpan oleh pengguna kata itu. Boleh jadi ada satu kata yang sama dan oleh bangsa, kelompok, atau suku digunakan dengan makna yang berbeda, seperti kata ma>lik. Kata ma>lik sendiri merupakan satu dari asma al-h}usna yang berarti nama-nama yang terbaik. Atabik Ali dan Zuhdi Mudhor mengartikannya dengan nama-nama Allah yang berjumlah 99. Maka akan sangat menarik ketika mempertanyakan bagaimana pemaknaan kata ma>lik dalam sumber utama hukum Islam, dalam hal ini al-Qur’an. Mengingat kata ma>lik yang merupakan satu dari sekian banyak nama-nama Allah yang baik juga mengandung makna yang sangat erat dengan konsep-konsep bertauhid, nilai-nilai, serta petunjuk untuk perjalanan hidup manusia juga disisi lain kata ma>lik banyak digunakan sebagai nama seseorang. Hasil penelitian ditemukan bahwa kata ma>lik dalam al-Qur’an jika diteliti dengan menggunakan metode semantik Toshihiko Izutsu, yaitu kata ma>lik memiliki perkembangan makna. Pada masa pra Qur’anik kata ma>lik memiliki makna raja. Kemudian pada masa Qur’anik kata ma>lik berkembang beriringan dengan turunnya al-Qur’an yakni memiliki makna pemilik,memiliki, kekuasaan, kerajaan, tuhan, menghalang-halangi, memberi, dan mampu. Dan akhirnya pada masa pasca Qur’anik kata malik semakin luas meliputi pemikiran Islam, seperti teologi, hukum, filsafat, dan tasawuf

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Semantik, Toshihiko Izutsu, al- Malik
Subjects: Filsafat, Psikologi, Agama > BL Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 26 Oct 2022 02:15
Last Modified: 26 Oct 2022 02:15
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/8153

Actions (login required)

View Item View Item