Irgi Aditya Maulana, (2022) ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENGABULKAN PERMOHONAN DISPENSASI NIKAH DALAM PENCEGAHAN PERKAWINAN DINI DI PENGADILAN AGAMA SUMBER (Perkara Nomor 80/Pdt.P/2022/PA.Sbr.). Bachelor thesis, S1 Hukum Keluarga IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
|
Text
1808201040_1_cover.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
1808201040_2_bab1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
1808201040_6_bab5.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
1808201040_7_dafpus.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Dispensasi Nikah merupakan suatu upaya pembebasan dari suatu kewajiban atau larangan bagi seorang laki-laki maupun wanita yang dalam hal ini belum memenuhi persyaratan untuk dapat melangsungkan perkawinan yakni berupa pemberian izin oleh Pengadilan Agama kepada calon mempelai belum cukup umur sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang yang mana batasan tersebut merupakan usia yang diperbolehkan untuk melangsungkan perkawinan. Namun, dalam praktiknya permohonan dispensasi nikah terkait anak yang belum cukup umur yang diajukan kepada Pengadilan Agama Sumber dari perkara yang sudah diputus oleh Hakim, dalam hal ini putusannya adalah mengabulkan permohonan tersebut dengan pertimbangan demi kemaslahatan. Padahal bisa saja dengan menolak permohonan tersebut kemaslahatan dapat terwujud, sebab jika permohonan pengajuan dispensasi nikah dikabulkan semua dikhawatirkan hal ini menjadi celah bagi suburnya perkawinan dibawah usia atau dini. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang menjadi rumusan masalah “Bagaimana pertimbangan Hakim dalam mengabulkan permohonan dispensasi nikah dan bagaimana peran Hakim dalam upaya pencegahan perkawinan dini?.” Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dengan cara interview (wawancara), observasi, dokumentasi kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Adapun hasil dari penelitian ini, Hakim dalam hal mengabulkan permohonan dispensasi nikah selain demi terwujudnya kemaslahatan, juga mempertimbangkan aspek lain seperti jika permohonan tersebut ditolak para Pemohon pasti memilih untuk menikahkan secara siri (nikah dibawah tangana atau kawin kyai). Selanjutnya, dalam hal pencegahan perkawinan dini, Hakim Pengadilan Agama hanya hilir bukan hulu daripada inti persoalannya. Oleh karena itu, pentingnya kolaborasi antar lini termasuk kedua Orang Tua dalam pencegahan perkawinan dini.
| Item Type: | Thesis (Bachelor) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Dispensasi Nikah, Perkawinan dini |
| Subjects: | K Law > K Law (General) |
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah) |
| Depositing User: | H. Tohirin S.Ag |
| Date Deposited: | 07 Feb 2023 08:10 |
| Last Modified: | 07 Feb 2023 08:10 |
| URI: | http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/9578 |
Actions (login required)
 |
View Item |