PEMBAGIAN WARIS ANAK ANGKAT TUNGGAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN KUHPERDATA (STUDI KASUS DI TELUK JAMBE DESA KADIPATEN KECAMATAN KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2021)

Fitri Khairin Ajrina, (2022) PEMBAGIAN WARIS ANAK ANGKAT TUNGGAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN KUHPERDATA (STUDI KASUS DI TELUK JAMBE DESA KADIPATEN KECAMATAN KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2021). Bachelor thesis, S1 Hukum Keluarga IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

[img]
Preview
Text
1608201017_1_cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
1608201017_2_bab1.pdf

Download (534kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1608201017_6_bab5.pdf

Download (220kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1608201017_7_dafpus.pdf

Download (454kB) | Preview

Abstract

Salah satu tujuan dari perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia, dan pelengkap dari suatu perkawinan adalah kelahiran anak. Namun tidak semua perkawinan mempunyai anak, maka dari itu terjadilah pengangkatan anak. persoalan pengangkatan anak telah ditentukan dalam hukum islam dan hukum perdata yang diperbolehkan selama demi kepentingan terbaik anak angkat.namun dalam pengangkatan anak tidak dapat dilakukan serta merta, ada syarat dan prosedur yang harus dilakukan di tambah dengan persoalan waris. Penelitian ini bertujuan mengetahui kedudukan anak angkat dalam suatu keluarga, secara pembagian waris dan bagaimana pembagian waris anak angkat menutur perspektif hukum islam dan kuhperdata di Teluk Jambe Desa Kadipaten Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, mencari data yang diperoleh dengan cara wawancara, observasi dan kemudian dianalisis menggunakan metode deksriptif analisis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, kedudukan anak angkat sama seperti anak kandung. Keluarga yang memiliki anak angkat belum semuanya melakukan pembagian waris. Keluarga yang telah melakukan pembagian waris untuk anak angkat menggunakan sistim pembagian waris secara hukum islam melalui wasiat wajibah. Dalam pelaksanaan pembagian waris, harta dibagi setelah suami meninggal dunia. Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Hukum Islam terdapat perbedaan pengaturan yaitu pembagian warisan terhadap anak angkat menurut Hukum Islam menggunakan wasiat wajibah, sedangkan di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, anak angkat bisa mendapat warisan yang sama dengan anak sah.

[error in script]
Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Pembagian Waris, Anak Angkat, Hukum Islam, KUH Perdata
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syahsyiyyah)
Depositing User: H. Tohirin S.Ag
Date Deposited: 08 Feb 2023 02:01
Last Modified: 08 Feb 2023 02:01
URI: http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/9599

Actions (login required)

View Item View Item